Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Waduh! Punya Wajah Tampan Bisa Jadi Ancaman Sulit Dapat Pekerjaan

        Waduh! Punya Wajah Tampan Bisa Jadi Ancaman Sulit Dapat Pekerjaan Kredit Foto: Unsplash/Chris Benson
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menjadi pria tampan ternyata tidak seenak yang dibayangkan. Sebuah studi mengungkapkan, pria tampan ternyata akan membuat mereka sulit mendapatkan pekerjaan.

        Berdasarkan studi yang dilakukan London Business School, seorang pria yang berparas tampan justru akan membuat kariernya semakin terancam. London Business School berkolaborasi dengan peneliti dari University of Maryland mengumpulkan eksperimen dari empat kantor berbeda di wilayah Amerika Serikat dan Inggris.

        Baca Juga: Sebelum Tolak Gaji, Ini Fakta yang Harus Dipahami Fresh Graduate dalam Melamar Pekerjaan

        Untuk mengetahui lebih jauh alasan mengapa pria tampan sulit dapat kerja, yuk simak pemaparannya seperti dilansir dari?Men?s Health berikut:

        Ancaman bagi atasan

        Berdasarkan hasil riset tersebut, wajah tampan dianggap sebagai ?ancaman? bagi atasan pria. Karena itu, akan berisiko mengurangi kesempatan mereka menunjukkan kemampuan.

        Jadi ketika seorang pria akan memperkerjakan pria lainnya, keputusan mereka bakal bergantung pada seberapa menariknya kandidat tersebut dan jenis pekerjaannya.

        Baca Juga: 10 Pekerjaan Bidang AI Paling Laris di Dunia, Apa Saja?

        Profesi dengan bakat individual

        Pria yang memiliki paras menarik kemungkinan besar akan ditolak untuk peran yang membutuhkan bakat individual. Misalnya, posisi sebagai?sales?atau?investment banking.

        Mereka malah kemungkinan besar akan bekerja di posisi yang harus menunjukkan performa tim.

        ?Dengan banyak perusahaan yang melibatkan karyawan dalam proses rekrutmen, poin penting ini harus diperhatikan,? kata Prof Sun Young Lee selaku ketua peneliti dari University of Maryland.

        ?Kesadaran bahwa perekrutan dipengaruhi oleh hubungan kerja potensial dan kecenderungan stereotip bisa membantu organisasi meningkatkan proses seleksi mereka,? sambungnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Clara Aprilia Sukandar
        Editor: Clara Aprilia Sukandar

        Bagikan Artikel: