Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ngeri! Ternyata Ini Alasan di Balik Merahnya Langit di Jambi!

        Ngeri! Ternyata Ini Alasan di Balik Merahnya Langit di Jambi! Kredit Foto: Antara/Ardiansyah
        Warta Ekonomi, Bogor -

        Langit kemerahan di Muaro Jambi, Jambi ternyata merupakan fenomena ilmiah. Tak hanya berwarna kemerahan, sinar matahari juga tertutup asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilah tersebut.

        Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), langit di sana menjadi kemerahan karena persebaran asap tebal dan banyaknya titik panas.

        "Hasil analisis citra satelit Himawari-8, tanggal 21 September di sekitar Muaro Jambi, tampak terdapat banyak titik panas dan sebaran asap yang sangat tebal," kata Kepala Subbidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG?, Siswanto melalui pesan singkatnya, Minggu (22/9/2019).

        Baca Juga: Video Viral! Tampilan Langit Jambi Bak Merah Darah Bikin Ngeri!

        Menurut Siswanto, asap dari karhutla di Muarojambi berbeda dengan daerah lain yang juga mengalami kebakaran. Berdasarkan hasil penampakan dari citra satelit, wilayah lain tampak berwarna cokelat, namun di Muaro Jambi menunjukkan warna putih yang mengindikasikan bahwa lapisan asap yang sangat tebal.

        "Hal ini dimungkinkan karena kebakaran lahan hutan yang terjadi di wilayah tersebut, terutama pada lahan-lahan gambut," ujar Siswanto.

        Selain karena tebalnya asap, merahnya langit di Muarojambi ju?ga karena tingginya polusi di daerah itu. Bahkan, BMKG mencatat udara di Muarojambi dalam keadaan tidak sehat.

        "Hari ini, tengah malam di Jambi, pengukuran konsentrasi PM10 = 373,9 ug/m3, menunjukkan kondisi tidak sehat," katanya.

        Lebih parah, Pekanbaru justru memiliki konsentrasi debu poluton PM10 kategori berbahaya, dengan 406,4 ug/m3 menurut Siswanto.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: