Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PM Inggris: Iran Pelaku Penyerangan Kilang Minyak di Arab Saudi

        PM Inggris: Iran Pelaku Penyerangan Kilang Minyak di Arab Saudi Kredit Foto: (Foto/Reuters)
        Warta Ekonomi, London -

        Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menuding Iran atas serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi menjelang pertemuan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani.?Johnson menjelaskan adanya tingkat kemungkinan yang sangat tinggi Iran berada di belakang serangan drone dan rudal pada dua fasilitas minyak, yang dibantah Iran.

        Johnson juga enggan mengesampingkan intervensi militer dan mengatakan sanksi juga kemungkinan. AS, yang juga menyalahkan Iran, menuding lebih banyak pasukan ke Arab Saudi.

        Baca Juga: Arab Saudi Siap Perang Lawan Penyerang Kilang Minyak, Tapi . . . .

        Arab Saudi juga menuding Iran telah melakukan serangan pada 14 September, di mana 18 drone dan tujuh rudal jelajah menghantam fasilitas minyak di Arab Saudi.

        "Saya dapat memberitahu Anda bahwa Inggris mengaitkan tanggung jawab dengan tingkat probabilitas yang sangat tinggi ke Iran untuk serangan Aramco (fasilitas Saudi)," katanya melansir dari laman BBC, Senin (23/9/2019).

        Johnson menkelaskan dirinya segera bekerja sama dengan AS dan beberapa negara Eropa lainnya untuk mencoba mengurangi ketegangan di kawasan Teluk. Kelompok Houthi mengklaim bertanggung jawab atas serangan fasilitas minyak Saudi, sementara Iran sendiri membantah terlibat. Mereka memperingatkan akan membalas serangan apa pun setelah AS mengumumkan akan mengirim pasukan ke Arab Saudi.

        "Jelas jika kita diminta oleh Saudi atau Amerika untuk berperan maka kita akan mempertimbangkan dengan cara apa kita bisa berguna," kata Johnson.

        Respons diplomatik

        Ketika apakah tindakan militer itu mungkin, dia menjelaskan, "Kami akan mempertimbangkan dengan cara apa kami bisa berguna jika ditanya dan tergantung pada apa rencana tepatnya."

        Seperti yang diwartakan dari BBC menjelaskan klaim Houthi tidak masuk akal karena skala, kecanggihan, dan jangkauan serangan itu di luar kemampuan mereka. Johnson menghadiri pertemuan bersama dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel di PBB untuk membahas serangan itu.

        Baca Juga: Situasi dengan Arab Saudi Menegang, Iran Malah Pamer Drone Amerika Serikat

        Johnson dikabarkan akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump, dan keduanya telah membahas perlunya tanggapan diplomatik bersatu. Pada pertemuannya dengan Rouhani, dia mengatakan juga akan mengemukakan kasus Nazanin Zaghari-Ratcliffe dan dua warga negara Inggris-Iran lainnya yang ditahan di Teheran.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Abdul Halim Trian Fikri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: