Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir melihat ada penunggang gelap dalam sebagian aksi mahasiswa beberapa hari terakhir. Meski begitu, ia tidak bisa memastikan siapa dengan motif apa oknum-oknum tersebut menungganggi aksi mahasiswa yang menolak revisi Undang-Undang KPK dan sejumlah rancangan UU lainnya.
"Kalau saya lihat ada sebagian yang murni, ada yang sebagian ditunggangi, nggak jelas ini, karena ikut campur di dalamnya. Saya perhatikan betul, saya monitoring sejak sebelum persiapan," jelas Nasir usai bertemu Presiden Jokowi, Kamis (26/9/2019).
Baca Juga: Massa Demo Panggil TNI: Mana Saptamargamu?
Nasir bahkan mengaku sempat turun langsung ke lapangan saat mahasiswa melakukan aksinya. Ia mendengar sendiri bahwa ada oknum mahasiswa yang justru tidak tahu-menahu tentang apa yang diperjuangkan massa.
"Karena saya ikut juga datang. Datang kepada mahasiswa, apa sih yang kamu demokan? Saya tanya. Enggak tahu, ikut ikutan, nah ini ada yang menggerakkan," katanya.
Ia pun meminta seluruh rektor perguruan tinggi untuk mencegah adanya aliran massa mahasiswa ke jalan. Nasir menyebutkan, pemerintah akan membuka ruang dialog dengan para mahasiswa terkait berbagai tuntutan yang disampaikan, termasuk tentang rancangan undangan-undang (RUU) kontroversial.
"Kalau mereka orang terpandang pendidikannya, itu turun ke jalan sehingga tidak bisa dikontrol, apa bedanya nanti dengan tidak terdidik," ujar Nasir.
Baca Juga: Janji Kawal Sidang Paripurna DPR 30 September, Mahasiswa Bakal...
Demi menekan aliran massa demonstrasi ini, pemerintah pun menyiapkan sanksi bagi rektor perguruan tinggi yang terbukti mendukung pengerahan massa. Rektor juga bakal dikenai sanksi bila diketahui ada dosen kampus ikut mendukung aksi mahasiswa turun ke jalan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: