Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        300 Pelajar di Nigeria Disiksa, Polisi Lakukan Investigasi

        300 Pelajar di Nigeria Disiksa, Polisi Lakukan Investigasi Kredit Foto: (Foto/Reuters)
        Warta Ekonomi, Nigeria -

        Pihak berwajib yang berada di Nigeria menyebutkan lebih dari 300 pelajar telah diselamatkan dari sebuah bangunan tempat mereka ditahan, dilecehkan secara seksual, kelaparan dan disiksa di kota Kaduna, Nigeria.

        Seperti yang diwartakan Reuters, Sabtu (28/9/2019) banyak korban merupakan anak-anak. Seorang bocah laki-laki terlihat memegang tangan seorang petugas polisi ketika dia jalan terhuyung-huyung, punggungnya terluka seperti telah dicambuk.

        "Kami menemukan kondisi para korban sangat tidak manusiawi, banyak dari mereka dirantai," kata juru bicara kepolisian Yakubu Sabo kepada Associated Press.

        Ia menambahkan pemilik bangunan dan enam lainnya yang dikatakan sebagai guru telah ditangkap, tambahnya.

        Baca Juga: Ini Negara Terkaya di Afrika, Bukan Nigeria Lho!

        Kepala kepolisian Kaduna Ali Janga menuturkan kepada BBC bahwa polisi menggerebek gedung setelah mendapat informasi dari kerabat para korban. Dia menggambarkannya sebagai rumah siksaan dan tempat perbudakan. Pemilik bangunan mengatakan kepada polisi bahwa anak-anak dibawa oleh keluarga mereka untuk belajar Al-Quran atau memiliki masalah seperti kecanduan narkoba. Tetapi, keppolisian menyebutkan tempat itu tidak memiliki izin untuk menjalankan program pendidikan.

        "Saya menghabiskan tiga bulan di sini dengan rantai di kaki saya," kata seorang tahanan, Bell Hamza, kepada media Nigeria.

        Pemuda lain, Hassan Yusuf, mengatakan kepada Reuters bahwa dia dikirim ke sekolah ?penyiksaan? itu karena kelaurga khawatir dia berubah sejah belajar di luar negeri selama beberapa tahun.

        "Mereka mengatakan gaya hidup saya telah berubah, saya telah menjadi seorang Kristen, saya telah meninggalkan cara hidup Islam," kata Yusuf.

        Hassan Mohammed, yang merupakan paman dari tiga anak yang dibebaskan, mengatakan kepada Reuters bahwa ia melaporkan sekolah itu kepada polisi setelah pihak sekolah melarang keluarga untuk bertemu kerabat mereka.

        "Aku memohon, mereka bilang tidak. Kami tidak bisa melihat anak-anak sampai tiga bulan. Ketika kami kembali ke rumah,? kata Mohammed.

        Banyak anak-anak yang diselamatkan telah dipindahkan ke sebuah tempat penampungan kamp di sebuah stadion di Kaduna.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Abdul Halim Trian Fikri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: