Desakan Eropa ke Korea Utara untuk Ambil Langkah Konkret Solusi Nuklir
Lima negara Eropa anggota Dewan Keamanan (DK) PBB mendesak Korea Utara (Korut) untuk mengambil langkah-langkah konkret untuk menyerahkan senjata nuklir dan program rudal balistiknya dengan lengkap, dapat diverifikasi, dan tidak dapat diubah.
Hal itu tertuang dalam pernyataan bersama menyusul pertemuan tertutup DK PBB terkait peluncuran rudal terbaru Korut. Pertemuan itu sendiri diminta oleh Jerman, Inggris, dan Prancis.
Peluncuran rudal terbaru ini adalah langkah paling provokatif oleh Korut sejak memulai kembali dialog dengan Amerika Serikat (AS) pada 2018 dan mengikuti serangkaian uji coba rudal lainnya selama beberapa bulan terakhir. Resolusi Dewan Keamanan AS melarang Pyongyang menggunakan teknologi rudal balistik.
Baca Juga: Peluncuran Rudal Baru Korut Jadi Bahan Pembahasan Dewan Keamanan PBB
Anggota dewan Eropa menggambarkan peluncuran ini merusak keamanan dan stabilitas regional, dan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
?Sangat penting bahwa Dewan Keamanan menjunjung tinggi resolusi. Sanksi internasional harus tetap ada dan ditegakkan secara penuh dan ketat,? bunyi pernyataan bersama negara-negara Eropa itu, termasuk Belgia dan Polandia seperti dikutip dari?Reuters, Rabu (9/10/2019).
Anggota Dewan Keamanan PBB asal Eropa mendesak Korut untuk terlibat dengan itikad baik dalam negosiasi yang berarti dengan AS, dan untuk mengambil langkah konkret dengan tujuan untuk meninggalkan semua senjata pemusnah massal dan program rudal balistik dengan cara yang lengkap, dapat diverifikasi, dan tidak dapat diubah.
Korut sebelumnya memperingatkan AS, Inggris, Prancis dan Jerman pada hari Senin bahwa mengangkat masalah uji coba rudal Pyongyang di Dewan Keamanan PBB akan membuat Korut untuk mempertahankan kedaulatannya.
Uji coba minggu lalu datang menjelang pembicaraan nuklir baru antara Korut dan AS di Swedia. Pembicaraan tingkat kerja itu sendiri terputus pada hari Sabtu setelah Pyongyang menyalahkan Washington karena tidak fleksibel.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto