Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Erdogan Buka Suara Terkait Operasi Militer di Suriah

        Erdogan Buka Suara Terkait Operasi Militer di Suriah Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Ankara -

        Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan telah mengumumkan dimulainya operasi militer di Suriah timur laut. Operasi militer itu diberi nama Operasi Perdamaian Musim Semi (Operation Peace Spring).

        Erdogan mengatakan bahwa operasi itu ditujukan terhadap Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan ISIS serta dimaksudkan untuk melindungi integritas wilayah Suriah, seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (10/10/2019).

        Sementara itu, stasiun televisi pemerintah Suriah telah mengkonfirmasi bahwa tentara Turki melancarkan operasi di utara negara itu dengan melakukan serangan udara di Kota Ras al-Ain.

        Baca Juga: Senator AS Gerah dengan Serangan Turki atas Kurdi dan Gagas Ide 'Sanksi dari Neraka'

        Menurut sebuah pernyataan oleh layanan pers Pasukan Demokratik Suriah, pesawat-pesawat tempur Turki melancarkan serangan udara di daerah-daerah sipil, menyebabkan kepanikan di antara penduduk setempat.

        Menurut saluran berita NTV Turki, dua peluru mortir menghantam kota perbatasan Ceylanpinar. Tidak ada korban yang dilaporkan dari serangan tersebut.

        Sebelumnya pada hari Rabu (9/10/2019), Kremlin mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara di telepon dan mencatat pentingnya memastikan persatuan dan integritas wilayah Suriah serta menghormati kedaulatannya.

        Menurut wakil ketua komite urusan luar negeri majelis tinggi Rusia, Vladimir Dzhabarov, Rusia akan menghindari konflik antara Turki dan Suriah.

        "Rusia pasti tidak akan terlibat, ini bukan konflik kami. Angkatan Bersenjata Rusia tidak berada di Suriah untuk tujuan ini, tujuan mereka adalah membantu membebaskan Suriah dari terorisme internasional," kata anggota parlemen itu, seraya menambahkan bahwa pasukan Rusia berada di bagian lain negara itu, jauh dari tempat operasi Turki yang sedang terjadi.

        Ankara dan Washington telah lama dalam pembicaraan mengenai penciptaan "zona aman" di Suriah utara. Tetapi pada bulan September Turki mengatakan bahwa AS menunda proses dan mengatakan mereka akan membangun zona itu sendiri jika diperlukan.

        Awal bulan ini, Turki mengumumkan akan meluncurkan operasi militer di timur laut Suriah untuk mengusir militan Kurdi dari daerah itu dan membangun "zona aman" di wilayah itu untuk menampung para pengungsi Suriah di sana. AS mengatakan tidak akan mendukung operasi Turki dan akan menarik pasukannya dari wilayah yang dikuasai Kurdi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: