Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sebut Emil Salim Sesat, Anak Buah Bu Mega Banjir Kecaman

        Sebut Emil Salim Sesat, Anak Buah Bu Mega Banjir Kecaman Kredit Foto: Tangkapan layar Youtube/narasi TV/Trans 7
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus PDIP Arteria Dahlan menerima banyak kecaman terkait sikapnya saat adu argumen dengan ekonom senior Profesor Emil Salim saat debat terkait Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) UU KPK.

        Dalam program "Mata Najwa episode Ragu-ragu Perppu", Arteria menunjukkan sikap yang meluap -luap, sampai menunjuk-nunjuk Emil Salim.

        Pada mulanya, Arteria bicara soal operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK yang dinilainya dipandang publik berlebihan. Padahal, menurut dia, banyak janji KPK yang tidak tercapai.

        Pernyataan Arteria itu kemudian dibalas Emil dengan menyinggung soal ketua partai yang terjerat kasus di KPK. "Apa semua ketua partai masuk penjara, apa itu tidak bukti keberhasilan KPK?" ujar Emil.

        Tetapi menurut Arteria, penangkapan ketua partai itu sebagian kecil dari kerja KPK. Arteria menyoroti sejumlah hal mulai dari monitoring hingga pencegahan. Arteria bahkan 'menguliahi' profesor di almamaternya sendiri.

        "Prof, gini loh, Prof dengan segala hormat saya sama profesor, profesor bacalah tugas fungsi kewenangan KPK, tidak hanya melakukan penindakan tapi bagaimana pencegahan," ucap Arteria.

        Baca Juga: Lagi, KPK Tetapkan Pejabat ini jadi Tersangka

        Baca Juga: Jubir KPK Tegaskan Revisi UU KPK Bisa Seret Penyidik Dipidana

        "Bagaimana penindakannya, bagaimana juga supervisi, monitoring ini dan koordinasi ini tidak dikerjakan Prof, tolong jangan dibantah dulu Prof," ujar dia melanjutkan.

        Arteria pun bicara soal alasan pembentukan dewan pengawas hingga sejumlah kasus korupsi yang menurut dia tak diangkat KPK, misalnya dana bencana, kasus KONI hingga kasus pasar Sawit. Emil Salim lantas mengatakan, ada kewajiban dalam UU KPK untuk menyampaikan laporan. Namun Arteria menepis hal tersebut.

        "Mana Prof, saya di DPR, Prof. Tidak boleh begitu Prof, saya yang di DPR saya yang tahu, mana Prof? Sesat, ini namanya sesat," kata Arteria memotong pernyataan Emil dengan menunjuk-nunjuk Emil dengan posisi setengah berdiri.

        Arteria dengan Emil Salim juga terus berdebat di segmen lain, misalnya soal demokrasi, pemilihan dan korupsi. Arteria pun menyinggung proses Emil menjadi Menteri Pertanian di era Soeharto, kali ini dengan suara keras. "Anda bisa jadi menteri karena proses politik di DPR, Pak jangan salah," ujar Arteri.

        Bahkan, dalam beberapa perdebatan, Arteria masih terus menunjuk - nunjuk Emil, meskipun Emil sempat mengingatkan sikapnya. "Kasih contoh pak ke generasi muda kita, bernegara dengan baik, beradab dengan baik dan beretika dengan baik," kata Emil.

        Sikap Arteria ini pun menuai kecaman warganet. Di Twitter, frasa 'Arteria Dahlan' bahkan memuncaki trending topic. Budayawan Sudjiwo Tejo melalui akun Twitter-nya @Sudjiwotejo bahkan menyarankan PDIP dan Megawati selaku ketua umum meminta maaf ke Emil Salim.

        ?Mbak Mega sebaiknya minta maaf kepada Bapak Emil Salim atas perlakuan kasar anggotanya terhadap sesepuh kita bersama itu. Bahkan bila salah pun, orangtua tak boleh dikasari. Begitu adab kita mengajar. Permintaan maaf langsung dari yg bersangkutan, sudah tidak level lagi, Mbak,? tulis Sudjiwo Tedjo.

        Kemarahan warganet tak hanya di Twitter. Halaman Wikipedia Arteria Dahlan bahkan mengalami penyuntingan oleh seorang pengguna. Halaman Wikipedia Arteria sempat bertuliskan:

        Arteria Dahlan, S.T., S.H., M.H.B.A.C.O.T adalah seorang tukang bacot pengacara dan politisi yang gila hormat di Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.Yak pokoknya buat keluarga beliau.. SABAR aja ya.. Gua yang bukan siapa-siapa aja malu apalagi kalian.. Sabar ya..

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: