Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Garuda: Kami Masih Kaji Opsi Konversi Saham Sriwijaya Air

        Garuda: Kami Masih Kaji Opsi Konversi Saham Sriwijaya Air Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqbal
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengaku bahwa? pihaknya masih melakukan kajian terhadap opsi-opsi yang mungkin dilakukan berkaitan dengan utang yang ditanggung Sriwijaya Group. Salah satu opsi yang dipertimbangkan, mengubah utang menjadi saham Sriwijaya Air (konversi saham).

        Dalam keterbukaan informasi di BEI, Garuda mengklaim bahwa kajian tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memberi manfaat yang terbaik bagi kedua belah pihak. Kendati memungkinkan adanya opsi konversi saham, pihak Garuda menegaskan bahwa hingga saat ini Garuda dan Sriwijaya Group tengah fokus bernegosiasi untuk menyempurnakan dan memperbaiki kerja sama management (KSM).

        Baca Juga: Gandeng Duo BUMN Pariwisata, Garuda Indonesia Bakal Promosikan Candi Borobudur dan KEK Mandalika

        "Dapat kami sampaikan bahwa samapi saat ininegosiasi yang dilakukan dengan Sriwijaya Group bertujuan untuk melakukan penyempurnaan dan perbaikan terhadap kerja sama antara Citilink dan Sriwijaya Group yang saat ini berjalan," tegasnya secara tertulis, Jakarta, Kamis (10/10/2019).?

        Sebelumnya, Vice President Corporate Secretary Garuda Maintenance Facility Aero, Ikhsan Rosan, menyampaikan bahwa opsi Garuda untuk menjadi pemilik saham Sriwijaya Air Group melalui mekanisme konversi saham Sriwijaya Air sempat dibicarakan pada awal KSM dan kemungkinan itu pun masih terbuka hingga saat ini.?

        Baca Juga: Hore! Garuda dan Sriwijaya Air Rujuk, Ternyata Demi. . . .

        "Dulu, di awal KSM ada rencana itu (akusisi saham Sriwijaya Air) sebagai opsi dan masih terbuka," jelas Ikhsan, Jakarta, Kamis (3/10/2019).

        Sebagai catatan, hingga saat ini Sriwijaya tercatat masih menanggung utang terhadap Garuda senilai Rp810 miliar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: