Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        IHSG Berbalik Menguat Karena Saham Bank . . . Laris Manis

        IHSG Berbalik Menguat Karena Saham Bank . . . Laris Manis Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal pekan ini berhasiil +0.35% ditutup mampu bertahan menguat 21.08 poin kelevel 6.126.88 setelah sempat tertekan hingga memasuki area negatif ditengah perdagangan.?Saham-saham sektor industri Dasar (+1.82%) dan Konsumer (+0.66%) menopang pergerakan IHSG serta indeks sektor keuangan (+0.59%) menjadi kontributor utama penguatan dimana saham BBCA (+0.82%) yang memiliki capitalisasi pasar besar pada IHSG, naik signifikan.?

        Head of Research Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, mengungkapkan bila yang menarik saham ISAT (+13.43%) melonjak optimis setelah Presiden Joko Widodo meresmikan tahap akhir dari jaringan serta optik sepanjang 12.148 kilometer yang mencakup lebih dari 17.000 pulai di negara Asia Tenggara dimana proyek tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri Indonesia.

        Baca Juga: Sempat Jatuh, IHSG Bangkit 0,35% di Akhir Sesi II

        "Pemerintah juga akan mengembangkan 4000 base transceiver station tahun depan untuk mengingkatkan kecepatan internet. ?Investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar 383.95 miliar rupiah mengiringi pelemahan tipis nilai tukar rupiah sebesar 0.01% kelevel Rp14140 per USD,? jelasnya, ,? kata di Jakarta, Senin (14/10/2019).?

        Menurut Lanjar, IHSG secara teknikal bergerak sedikit terkonsolidasi terlihat pada bentuk candlestick setelah tutup lebih rendah dari level perbukaan. Meskipun demikian indikator Stochastic masih mengarah optimis bergerak menuju area overbought dengan dorongan momentum RSI yang memberikan signal penguatan lanjutan.?

        ?Kami perkirakan IHSG berpeluang menguat pada perdagangan selanjutnya dengan support resistance 6080-6170. Saham-saham yang cukup menarik secara teknikal diantaranya INKP, WTON, JPFA, MAIN, TPIA, INTP, HMSP, UNVR, ICBP, BBTN, PGAS, SRIL, IMAS, TINS, INCO, ADHI dan WSKT,? terangnya.?

        Baca Juga: Karena AS-China, IHSG Menguat 0,38% di Awal Sesi I

        Dimana, Bursa Saham Eropa membuka perdagangan berbalik psimistis dengan indeks Eurostoxx (-0.75%) dan FTSE (-0.46%) setelah ekuitas berjangka di AS naik tipis seakan menjenuh. Poundsterling turun menjenuh setelah meroket untuk dua sesi terakhir karena negosiator Uni Eropa memperingatkan bahwa rencana Brexit dari UK Perdana Menteri Boris Johnson belum cukup baik untuk menjadi dasar untuk perjanjian.?

        Pasar saham dan mata uang Turki jatuh karena AS dan Eropa meningkatkan ancaman untuk menjatuhkan sanksi atas serbuan ke Suriah. Dan minyak mentah turun setelah melonjak 2 persen diakhir pekan lalu. Sentimen selanjutnya investor akan menanti data tingkat inflasi di Tiongkok dan Produk industri di Jepang. Investor juga menanti hasil pertemuan IMF dan Bank Dunia pada pembahasan pembangunan ekonomi dan keuangan.

        Padahal, ekuitas Jepang ditutup libur sedangkan Indeks saham Tiongkok terbang optimis. Indeks HangSeng (+0.81%) dan CSI300 (+1.06%) naik sepersen diawal pekan setelah investor menimbang tanda-tanda kemajuan dalam negosiasi perdagangan AS-China. Aset-aset negara berkembang mempertahankan trend positifnya pasca Presiden Donald Trump mengatakan kedua belah pihak menyetujui garis besar kesepakatan parsial yang dapat ditandatangani pada awal bulan depan. Yuan melanjutkan kenaikan di lepas pantai minggu lalu. Tiongkok akan melakukan pembelian pertanian dalam jumlah besar dan mengambil langkah-langkah pada kekayaan intelektual, jasa keuangan dan yuan.?Ekspor dan impor China menyusut lebih dari yang diharapkan pada bulan September, karena tarif AS yang ada dan perlambatan yang sedang berlangsung dalam perdagangan global digabungkan untuk mengurangi permintaan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: