Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Laboratorium di Jerman Siksa Binatang saat Jalani Tes, Petisi Online Kecaman Muncul

        Laboratorium di Jerman Siksa Binatang saat Jalani Tes, Petisi Online Kecaman Muncul Kredit Foto: (Foto: Cruelty Free International/Mirror)
        Warta Ekonomi, Hamburg -

        Video mengerikan memperlihatkan binatang monyet berteriak di dalam laboratorium di Jerman telah menuntut perubahan undang-undang Uni Eropa. Video itu diunggah oleh aktivis hak-hak binatang. Pada video juga terlihat kucing dan anjing yang tampaknya berdarah dan bahkan sekarat setelah menjalani tes kejam.

        Diketahui, video tersebut direkam secara diam-diam di dalam Laboratorium Phramacology and Toxicology (LPT) di Hamburg, oleh seorang pekerja yang menyamar dari organisasi Soko Tierschutz dan Cruelty Free International (CFI). Binatang \monyet itu terlihat ketakutan dan menangis seperti bayi. Mereka digantung di sabuk logam yang terikat di leher mereka.

        Ketika tidak dikekang, para monyet itu dimasukkan ke dalam sangkar kecil. Friedrich M?lln dari Soko Tierschutz mengatakan, hewan-hewan itu bahkan masih mengibas-ngibaskan ekor mereka ketika mereka dibawa untuk dibunuh.

        "Monyet mendapat perlakuan terburuk. Monyet jenis kera adalah monyet kecil, primata yang sering digunakan untuk percobaan hewan di LPT.

        Baca Juga: Dari Jerman ke Amerika, Aksi Penyerangan Rumah Ibadah Yahudi

        "Mereka dimasukkan ke kandang yang kecil," kata Friedrich M?lln dari Soko Tierschutz mengutip Mirror, Selasa (15/10/2019).

        Rekaman berdurasi delapan menit tersebut juga memperlihatkan tes toksikologi dilakukan pada kucing, anjing dan kelinci, membuat mereka dalam keadaan sangat tertekan.

        Menurut CFI, tes tersebut melibatkan keracunan hewan untuk melihat berapa banyak bahan kimia atau obat yang diperlukan untuk menyebabkan bahaya serius, dalam upaya untuk mengukur berapa dosis 'aman' bagi manusia. Mereka mengklaim hewan-hewan itu disuntik untuk mengukur efek racun.

        Tes itu berdampak pada hewan menjadi muntah, pendarahan internal, gangguan pernapasan, demam, penurunan berat badan, lesu, masalah kulit, kegagalan organ, dan bahkan kematian. CFI mengklaim hewan tidak diberikan pereda nyeri atau anestesi.

        Pekerja yang menyamar menuturkan staf penjaga hewan tidak terlatih dan sering melakukan kekerasan terhadap hewan. Mereka menjelaskan menyaksikan anjing beagle berdarah setelah percobaan di mana pipa dipaksa turun tenggorokan mereka ketika mereka diberi kapsul.

        Michelle Thew, kepala eksekutif CFI, menyerukan agar hukum diubah.

        Baca Juga: Eropa Dikabarkan Bakal 'Digoyang' Unit Intelijen Milter Rahasia Rusia karena...

        "Penyelidikan kami telah mengungkap penderitaan hewan yang mengerikan, perawatan yang tidak memadai, praktik buruk dan pelanggaran hukum Eropa dan Jerman,? kata dia lalu menyerukan agar LPT ditutup.

        "Kami juga menyerukan peninjauan komprehensif tentang penggunaan hewan dalam pengujian toksisitas peraturan di Eropa, termasuk Inggris.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Abdul Halim Trian Fikri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: