Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Duh! Polisi di Chile Pakai Narkoba Sebelum Serang Pendemo

        Duh! Polisi di Chile Pakai Narkoba Sebelum Serang Pendemo Kredit Foto: (Foto/Reuters)
        Warta Ekonomi, Santiago, Chile -

        Rekaman video memperlihatkan polisi Chile memakai narkoba sebelum mengamankan para pengunjuk rasa yang melakukan protes di Santiago de Chile, ibu kota negara itu. Pada rekaman yang beredar, tiga polisi yang mengenakan pakaian polisi anti huru-hara tampak berkumpul dengan kepala menunduk seperti menghisap semacam bubuk.

        Rekaman tersebut bereda di media sosial. Ketika pengambilan dan lokasi video tidak diketahui dengan jelas. Tidak verifikasi yang dilakukan dari pihak manapun termasuk pemerintah terkait video tersebut. Protes warga Chile merespons kenaikan tarif angkutan umum sebesar 4% oleh Presiden Chile Sebastian Pinera yang memicu demonstrasi.

        Ada sekitar 11 orang tewas akibat bentrokan antara pendemo dan petugas keamanan. Kantor Jaksa Agung Chili mengutip Daily Mail, Selasa (22/10/2019) melaporkan bahwa 2.151 orang ditangkap, 67 polisi terluka dan 819 orang terluka.

        Tiga orang ditemukan tewas di dalam sebuah gedung yang dijarah selama akhir pekan, dan lima lainnya ditemukan tewas di ruang bawah tanah gudang yang terbakar. Para pejabat juga menemukan dua mayat di sebuah supermarket yang dibakar. Para pengunjuk rasa membakar 78 stasiun 136 sistem kereta bawah tanah dan membakar puluhan lainnya sebagai bagian dari aksi mereka.

        Baca Juga: Imbas Kerusuhan Chile: Mulai Penjarahan dan Pembakaran Supermarket hingga...

        110 toko dijarah dan 13 lainnya dibakar. Presiden Sebasti?n Pi?era telah menangguhkan kenaikan tarif angkutan umum yang memicu protes massal tersebut, tetapi kerusuhan terus berlanjut. Tentara dan tank dikerahkan setelah pemerintah mengumumkan keadaan darurat dan memberlakukan jam malam di ibu kota.

        Pihak militer yang berpatroli di jalan-jalan di Santiago membangkitkan ingatan akan kediktatoran militer Jenderal Augusto Pinochet, yang berakhir pada 1990. Krisis ini juga mencerminkan kemarahan yang membara atas ketimpangan ekonomi di Chile, serta sistem kesehatan, pendidikan, dan pensiun yang dipandang oleh banyak orang tidak layak.

        Ratusan pengunjuk rasa menentang keputusan darurat untuk menghadapi polisi dan polisi merespons dengan gas air mata dan aliran air untuk membubarkan demonstran di salah satu jalan utama Santiago. Komisioner HAM PBB, Michelle Bachelet, seorang mantan presiden Chili, menyerukan penyelidikan independen atas kematian dalam protes di negara itu.

        Banyak sekolah di kota ditutup, dengan alasan kekhawatiran akan keselamatan pekerja dan siswa mereka. Pi?era memperpanjang keadaan darurat pada Minggu malam, dengan mengatakan 'kami dalam keadaan perang,' melawan pengacau yang telah datang berbondong-bondong ke ibu kota selama akhir pekan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Abdul Halim Trian Fikri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: