Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Intip Strategi Bio Farma Bidik Pasar Benua Afrika

        Intip Strategi Bio Farma Bidik Pasar Benua Afrika Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Bio Farma sudah menyiapkan serangkaian strategi pasca ditunjuk sebagai induk holding BUMN Farmasi. Penunjukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2019 Tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bio Farma yang disahkan oleh Presiden Jokowi pada tanggal 15 Oktober 2019 silam.

        Strategi tersebut antara lain menambah pangsa pasar baik di dalam negeri maupun untuk pasar ekspor. Strategi ini sejalan dengan status Bio Farma sebagai perusahaan BUMN, yang turut hadir untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, dengan memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri.

        Kemudian peran Bio Farma di pasar global, dengan memperluas pasar ekspor dengan ekspansi ke benua Afrika dan beberapa negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

        Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, sesuai dengan tujuan dari Sustainable Development Goals, yang menargetkan pada tahun 2030, akan mengakhiri kematian pada bayi baru lahir dan balita salah satunya melalui pemberian vaksinasi.

        "Program vaksinasi berupaya untuk menghapuskan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, serta untuk mendukung pencapaian Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) nomor 3, yaitu tentang kesehatan universal, dimana semua anak dan balita dan orang dewasa harus mendapatkan vaksin dengan mudah,"katanya kepada wartawan di Bandung, Jumat (25/10/2019).

        Baca Juga: Bio Farma Buka Cabang Imunicare Ke-14 di Denpasar

        Baca Juga: Jadi Bos Baru Bio Farma Ini Rencana Honesti Basyir

        Bio Farma perlu meningkatkan kapsitas produksinya baik untuk produk yang sudah ada, maupun untuk produk baru Bio Farma.

        Honesti menambahkan Bio Farma akan menambah pangsa pasar untuk benua Afrika dan beberapa negara Islam, seperti Nigeria dan Tanzania yang MoU nya sudah di tanda tangani pada Agustus 2019 yang lalu pada acara Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue di Bali, selain perluasan pangsa pasar, Bio Farma siap untuk melaksanakan transfer teknologi khususnya ke negara anggota OKI.

        Untuk mendukung upaya penambahan kapsitas produksi tersebut, Bio Farma mendaptkan kepercayaan kredit investasi sindikasi dari tujuh Bank Nasional yang di lead oleh BRI, Bank Mandiri dan BNI selaku Joint Mandated Lead Arranger and Bookrunner (JMLAB) sebesar Rp 2,25 Triliun,- yang terdiri dari skema konvesional sebesar Rp 1,65 triliun dan skema konvensional sebesar Rp 600 milyar. Ketujuh Bank tersebut antara lain, BNI, BRI, Bank Mandiri , BNI Syriah, BRI Syariah, Mandiri Syariah dan Indonesia Eximbank.

        Skema kredit investasi ini menggunakan skema konvensional dan syariah (pembiayaan musyarakah).?

        "Ini menandakan bahwa Bio Farma memberikan dukungan untuk perkembangan ekonomi syariah termasuk pendanaan skema syariah untuk pembangunan infrastruktur kesehatan di Indonesia," ujarnya.

        Adapun, Direktur Keuangan dan Mitra Bisnis, I.G.N Suharta mengatakan, pihaknya berterima kasih karena sudah mendaptkan kepercayaan untuk kredit investasi dari tujuh bank nasional. Dana tersebut, akan digunakan untuk membangun fasilitas penunjang produksi baik produk eksisting maupun produk baru untuk membantu rencana ekspansi pasar Bio Farma kedepan.

        "Pendanaan kredit investasi ini, akan kami gunakan untuk penambahan fasilitas penunjang produksi dan perangkatnya, seperti fasilitas Quality Control, persiapan pre produksi, Uji Klinis, dan juga maintenance fasilitas produksi, sejalan dengan bertambahnya fasilitas produksi terbaru yang masih dalam tahap penyelesaian," ungkap Suharta.

        Untuk produk eksisting yang akan ditingkatkan kapasitasnya antara lain vaksin Pentavalen, dan peningkatan kapasitas bahan aktif (API) untuk bulk tetanus dan difteri. Produk masa depan Bio Farma termasuk diantaranya adalah Vaksin MR, Vaksin Typoid, dan Vaksin Rotavirus, akan menggunakan fasilitas baru yang akan dibangun di daerah Pasteur Bandung.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: