PT Bank Central Asia mengungkapkan lemahnya pertumbuhan kredit konsumsi yang di antaranya adalah kredit kendaraan bermotor (KKB) karena semakin masifnya layanan transportasi dalam jaringan (daring) dan juga bergulirnya layanan kereta cepat perkotaan (mass rapid transit/MRT).
Baca Juga: BRI Salurkan Kredit Usaha Rakyat Senilai Rp77,26 Triliun
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Senin, mengatakan dengan semakin berkembangnya layanan transportasi daring dan juga lMRT, membuat masyarakat menggugurkan prioritas untuk membeli kendaraan bermotor, baik untuk mobil ataupun motor.
Maka dari itu, permintaan kredit kendaraan ke BCA berkurang, terutama di kota-kota besar. Pada kuartal III 2019, kinerja dari kredit kepemilikan kendaraan bermotor BCA tercatat turun dua persen secara tahunan (yoy) menjadi hanya Rp47,8 triliun.
Padahal di semua sektor kredit, BCA selalu mencatatkan pertumbuhan. Total kredit BCA hingga akhir kuartal III 2019 saja mencapai Rp585 triliun atau tumbuh 10,9 persen (yoy), jauh di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan yang sebesar 8,6 persen (yoy) di periode sama. Lesunya kredit kendaraan ini juga yang membuat kredit konsumsi BCA hanya tumbuh 4,1 persen (yoy) menjadi Rp156,3 triliun.
"Di kota besar adanya transportasi online, MRT, maka orang mudah pergi ke kantor jadi tidak harus bangun terlalu pagi, berkeringat mengemudi. Mereka menggunakan MRT, sehingga kebutuhan akan mobil lebih dari satu berkurang. Bahkan yang belum punya mobil buat apa juga, sehingga permintaan untuk memiliki mobil berkurang," ujar Jahja.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: