Ini Pertolongan Pertama pada Pasien Stroke, 2 Jam Pertama Harus. . .
Stroke adalah salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Menurut Sample Registration System (SRS) 2014 tingkat kematian masyarakat Indonesia akibat stroke mencapai 21,1 persen. Penyakit ini memiliki setidaknya 6 gejala yang dirasakan oleh penderitanya.
Beberapa gejala stroke merupakan senyum menjadi tidak simetris, gerak tubuh menjadi lemah, berbicara pelo, rasa kebas dan kesemutan, penglihatan rabun dan sakit kepala. Jika sudah seperti ini maka seseorang harus segera mendapat pertolongan di rumah sakit.
Baca Juga: Bantu Anak Penderita Kanker, IDI Gelar Medical Charity Fun Run & Walk di Kampus USU
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, faktor risiko stroke yang paling sering dialami masyarakat Indonesia adalah pertambahan usia. Namun beberapa faktor lain seperti jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, serta kolesterol tinggi turut menyumbang stroke.
Sekertaris Pokdi Stroke Perdossi, Dr. dr. H. Al-Rasyid Sp.S(K) menyebutkan, stroke dibagi menjadi dua tipe. Tipe iskemik atau sumbatan dan tipe hemoragik atau pendarahan. Keduanya pun memiliki bahaya dan risiko yang besar bagi penderitanya.
?Tipe Iskemik adalah stroke yang disebabkan karena adanya penyumbatan pembuluh darah di otak. Sementara tipe Hemoragik adalah stroke yang disebabkan karena pecahnya pembuluh darah di otak,? jelas dr. Al-Rasyid, saat diwawancara Okezone di Kuningan, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Dr. Al-Rasyid juga menjelaskan beberapa hal yang wajib dilakukan oleh seseorang, apabila melihat kerabat atau anggota keluarganya yang menderita serangan stroke. Hal yang wajib dilakukan adalah segera membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
Baca Juga: Hasil Penelitian: Wanita Obesitas Lebih Rentan Terkena Kanker Payudara
?Begitu gejala stroke terlihat, pasien harus segera dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit dalam kurun waktu kurang dari dua jam. Pasien harus segera mendapatkan penanganan dari tim medis pada periode emas sekira satu jam lebih untuk mengurangi risiko kematian dan kecacatan permanen,? tutupnya.
Tak hanya mendapatkan penanganan medis, pasien juga harus melakukan CT Scan untuk mengetahui jenis stroke yang dialaminya. Meski bisa disembuhkan, namun seseorang masih berpotensi mengalami serangan stroke ulang.
Oleh sebab itu menjaga kesehatan tubuh lewat aktivitas fisik yang baik, pemeriksaan teratur serta konsumsi obat secara rutin, menjadi pencegahan agar stroke tak kambuh lagi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri