Presiden RI Joko Widodo resmi melantik jajaran Kabinet Indonesia Maju pada Rabu (23/10/2019) lalu. Banyak pro dan kontra yang dilontarkan dari berbagai kalangan, namun tak sedikit pula yang menyambut baik serta menanti kinerja dari para menteri baru tersebut.
Jahja B Soenarjo, Ketua Umum CEO Businesss Forum Indonesia, menyebut para kesatria baru Jokowi ini?sebagai kabinet Formula One lantaran mirip balapan mobil bergengsi, yang selalu diisi oleh pembalap-pembalap rookie, muda, nekad, brilian, dan bernyali tinggi.
"Tentunya dapat dipahami betapa sulit dan pusingnya sang Presiden memilih putra-putra terbaik bangsa ini, yang sebaik apa pun tetap akan menimbulkan pro-kontra," papar dia kepada redaksi Warta Ekonomi melalui pesan tertulisnya, Selasa (29/10/2019).
Baca Juga: Ini Kata Kepala Ekonom DBS tentang Ekonomi Indonesia di Bawah Kabinet Baru
Bagi Jahja, tujuan Jokowi sangatlah jelas, ialah untuk menciptakan situasi negara yang aman, pembangunan berkelanjutan untuk kemakmuran, tata kelola yang bersih-transparan-profesional (BTP) di semua instansi dan jajarannya.
Selain itu, kabinet ini dibentuk untuk melaksanakan lima fokus utama yang akan dijalankan pemerintahan era kedua Jokowi, yakni pembangunan SDM, infrastruktur, penyederhanaan regulasi, penyederhanaan birokrasi, dan transformasi ekonomi.
Dia bilang, "Target utama agar 2045 Indonesia sudah masuk kategori negara maju dengan pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil di tengah turbulensi krisis global."
Menurutnya, tantangan dan hambatan yang paling besar adalah melakukan stabilisasi internal yang melibatkan seluruh elemen agar dapat bekerja bersama menciptakan iklim usaha yang kondusif, kooperatif, dan kompetitif.
"Konsep 4.0 yang sudah digaungkan sejak awal dekade ini harus benar-benar nyata implementasinya. Program vokasi nasional bisa jadi salah satu alat untuk sosialisasi maupun percepatan implementasi Making Indonesia 4.0," harapnya.
Jahja pun menanti kehebatan dari orang-orang yang dipilih Jokowi untuk membantunya mengerjakan seabrek PR pemerintah yang belum dituntaskan di era sebelumnya, khususnya dalam menarik kepercayaan investor untuk menanamkan duitnya di Tanah Air.?
"Seberapa hebat dan efektifnya kabinet baru ini akan diuji di lapangan setelah berlaga nanti, khususnya merebut kembali kepercayaan para investor yang menunda atau mengalihkan pilihan investasinya dari Indonesia," kata Jahja.
Baca Juga: Cukup 6 Bulan bagi Jokowi Reshuffle Kabinet, Ini Menteri-Menteri yang Aman
Di sisi lain, dia berharap kalangan dunia usaha bisa proaktif dan membangun sinergi yang kokoh dengan pendekatan pentahelix?(ABCGM) untuk membangun ekonomi yang tetap kokoh menghadapi krisis.
Para menteri baru pun sangat diharapkan dapat merangkul semua pihak, khususnya kalangan pengusaha, BUMN, asosiasi-asosiasi dan pemerintah daerah, serta bertindak obyektif, terarah dengan target yang terukur.
Jahja kembali menegaskan, "Program kerja tarikan awal tentunya harus fokus pada hal-hal yang bersifat prioritas, mendesak, dan penuntasan kerja dari pejabat-pejabat sebelumnya, seraya mempersiapkan agenda aksi lima tahun ke depan."?
Anggaran pun, lanjut Jahja, harus ketat dijaga bersama agar di era kabinet ini tidak ada lagi istilah 'revolusi mental' dan 'bersih-bersih' seperti yang terjadi selama ini.
"Semoga sesuai julukan yang saya berikan, kabinet ini dapat melesat dan berlari kencang membawa perbaikan-perbaikan yang radikal dan konkrit. Gebrakan 100 hari pertama para menteri kita akan lihat, siapa yang mampu melesat dan mengukir sejarah sebagai kabinet yang paling efektif, produktif dan profesional sejak pascareformasi," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti