Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Benar Konsumsi Nasi Bisa Bikin Gemuk?

        Apa Benar Konsumsi Nasi Bisa Bikin Gemuk? Kredit Foto: Sindonews
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Nasi adalah salah satu makanan pokok yang paling populer dan banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Tetapi ada banyak kesalahpahaman terkait dengan asupan ini yang membuat orang menjadi gemuk dan meningkatkan kadar gula darah. Hal pertama yang terlintas dalam pikiran setiap orang ketika memutuskan untuk menurunkan berat badan adalah mengurangi konsumsi nasi.

        Tingginya kandungan karbohidrat dari nasi dianggap sebagai salah satu makanan terburuk untuk dicoba. Tetapi, apakah nasi benar-benar menggemukkan? Seperti dilansir Times of India, sebelum itu, ada baiknnya untuk membandingkan nilai gizi beras merah dan beras putih.

        Baca Juga: Kemarau Panjang, Stok Beras Aman dan Harga Stabil

        1. Beras Merah

        Beras merah utuh dengan gandum utuh dan mengandung dedak serta kuman. Jadi, lebih bergizi dibandingkan dengan nasi putih dan kaya serat dan antioksidan. Nilai gizi yang terdapat pada beras merah, yaitu:

        Kalori: 130

        Karbohidrat: 29 gram

        Serat: 0 gram

        Protein: 2 gram

        Lemak: 0 gram

        Mangan: 19% RDI

        Magnesium: RDI 3%

        Fosfor: 4% RDI

        Vitamin B6: 3% RDI

        Selenium: RDI 11%

        2. Beras Putih

        Bekatul dan kuman bergizi dikeluarkan dari nasi putih untuk meningkatkan kualitas beras. Jadi, bisa dikatakan bahwa semua nutrisi dihilangkan dari nasi putih dan seluruhnya terbuat dari karbohidrat dalam bentuk pati. Faktor ini membuat beras merah menjadi pilihan yang lebih sehat daripada nasi putih. Adapun nilai gizi yang terdapat pada beras putih, yaitu:

        Kalori: 112

        Karbohidrat: 24 gram

        Serat: 2 gram

        Protein: 2 gram

        Lemak: 1 gram

        Mangan: 55% RDI

        Magnesium: RDI 11%

        Fosfor: 8% RDI

        Vitamin B6: 7% RDI

        Selenium: 14% RDI

        Dengan membandingkan nilai gizi kedua jenis beras itu, maka menjadi jelas bahwa beras merah lebih sehat daripada beras putih. Kandungan serat, nutrisi, dan senyawa tanaman yang ditemukan dalam beras merah dapat meningkatkan rasa kenyang lebih cepat dan sebagai hasilnya, orang makan lebih sedikit kalori. Telah diamati bahwa makan nasi merah sangat membantu dalam penurunan berat badan.

        Penelitian yang dilakukan untuk mempelajari hubungan antara konsumsi beras putih dan penambahan berat badan cukup membingungkan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang kaya akan biji-bijian olahan seperti nasi putih dapat meningkatkan berat badan dan obesitas. Sementara, beberapa penelitian lain tidak menemukan hubungan antara konsumsi nasi putih dan obesitas.

        Faktanya, nasi putih dikaitkan dengan penurunan berat badan. Ini menunjukkan bahwa kedua jenis beras tersebut dapat dimasukkan dalam rencana penurunan berat badan Anda. Penambahan berat sebenarnya tergantung pada porsi makanan yang dikonsumsi.

        Semua makanan yang dikonsumsi kaya nutrisi dan bermanfaat dengan cara tertentu atau sebaliknya. Tetapi jumlah makanan yang dikonsumsi yang justru merugikan. Ada cukup bukti untuk membuktikan bahwa nasi sama sekali tidak menggemukkan. Itu semua tergantung pada jumlah beras yang dikonsumsi dalam sehari.

        Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa menyajikan makanan dalam jumlah yang lebih besar atau wadah besar meningkatkan asupan, terlepas dari jenis makanan yang disajikan. Untuk mengurangi asupan nasi, sajikan dalam mangkuk kecil. nasi bisa menjadi penggemukan dan ramah penurunan berat badan, semuanya tergantung pada ukuran sajiannya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Shelma Rachmahyanti
        Editor: Shelma Rachmahyanti

        Bagikan Artikel: