Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bukan Cuma Kurikulum, Pelatihan Guru Juga Harus Ditinjau Ulang

        Bukan Cuma Kurikulum, Pelatihan Guru Juga Harus Ditinjau Ulang Kredit Foto: RAPP
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rencana pemerintah untuk mengevaluasi pelaksanaan kurikulum 2013 sudah tepat. Idealnya setiap kebijakan memang harus dievalusi secara mendalam untuk mengetahui kebijakan tersebut perlu diperbaiki atau direvisi secara besar-besaran.

        Namun, rencana evaluasi kurikulum 2013 tidak akan lengkap tanpa diikuti evaluasi terhadap sistem pelatihan guru. Evaluasi tentu jadi tugas lain buat Mendikbud saat ini, Nadiem Makarim.

        Peneliti Center for IndonesianPolicy Studies (CIPS) Nadia Fairuza mengatakan, kurikulum 2013 mengedepankan integrasi pembangunan karakter, kompentensi, dan nasionalisme.

        Dalam rentang waktu lima tahun, evaluasi terkait kurikulum 2013 terhadap pembangunan karakter siswa-siswi di sekolah memang perlu dilakukan. Akan tetapi, hal yang sama pentingnya adalah mengetahui apakah kurikulum 2013 berhasil meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia atau tidak. Jika tidak, maka sewajarnya kurikulum 2013 harus direvisi.

        Baca Juga: Perkembangan Teknologi Makin Canggih, Jokowi Minta Nadiem Rombak Besar-Besaran Kurikulum Pendidikan

        "Penerapan kurikulum 2013 perlu diikuti dengan tolak ukur apakah kurikulum ini ber hasil menanamkan pendidikan karakter yang diinginkan pemerintah. Tanpa tolak ukur yang jelas, pendidikan nasional dikhawatirkan tidak akan mampu bersaing dengan perkembangan yang dibutuhkan zaman," ? jelas Nadia.

        Dia menambahkan, "Tidak hanya berkarakter, siswa kini diharapkan bisa mengekspresikan dirinya lewat bidang-bidang yang menjadi kelebihannya dan selaras dengan kebutuhan industri ke depannya."

        Salah satu permasalahan dalam penerapan kurikulum 2013 adalah metode pengajaran guru-guru yang kebanyakan tidak berubah dari tahun-tahun sebelum implementasi kurikulum ini. Guru-guru jarang menggunakan cara kreatif dalam mengajar, seperti yang disarankan kurikulum 2013.

        Memang tidak dapat dihindarkan bahwa perubahan kurikulum merupakan tantangan bagi seorang guru. Metode pembelajaran yang selama ini sudah diimplementasikan tiba-tiba harus diubah secara drastis seiring berubahnya kurikulum pendidikan yang diatur pemerintah.

        Tidak berubahnya cara mengajar guru setelah implementasi kurikulum 2013 tentu memengaruhi penyampaian pelajaran dari guru ke siswa. Tidak melulu menyalahkan performa guru, ada baiknya pemerintah mengevalusi sistem pelatihan dan mekanisme supervisi guru dalam evaluasi kurikulum 2013 ini.

        Baca Juga:?Bamsoet Minta Pendidikan Pancasila Masuk Kurikulum

        Selain itu, pemerintah menyesuaikan kurikulum 2013 sesuai dengan standar internasioanal seperti Programme for International Student Assessment (PISA) dan Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) untuk bisa mengikuti standar negara-negara di dunia.

        Khusus untuk PISA, pengumuman hasil ujian PISA 2018 akan diumumkan pada Desember 2019. Hasil ini dapat menjadi salah satu tolok ukur apakah kurikulum 2013 berhasil meningkatkan kualitas pendidikan atau tidak. Hal ini dapat menjadi pertimbangan apakah kurikulum 2013 pantas diteruskan atau tidak.

        Sebagai acuan, Indonesia berada di peringkat 64 dari 72 negara pada 2015. Capaian ini sesungguhnya lebih baik dari 2012, di mana Indonesia berada di peringkat 71 dari 72 negara. Meskipun begitu, capaian Indonesia tersebut masih berada di bawah negara-negara tetangga, seperti Singapura dan Vietnam.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: