Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anak Usaha Startup Bekingan SoftBank Ini Ikutan Krisis, Pecat Karyawan Hingga . . . .

        Anak Usaha Startup Bekingan SoftBank Ini Ikutan Krisis, Pecat Karyawan Hingga . . . . Kredit Foto: WeWork
        Warta Ekonomi, Surakarta -

        Anak usaha WeWork, MeetUp ikut terdampak upaya efisiensi biaya operasional bisnis setelah penawaran umum perdana perusahaan tertunda. Entitas yang dibeli WeWork senilai US$200 juta itu mengadakan PHK pagi ini (6/11/2019).

        Melansir TechCrunch, ada sekitar 25% karyawan yang terdampak pemecatan tersebut. Mayoritas dari mereka merupakan karyawan divisi teknik, menurut narasumber anonim.

        "Hari ini kami membuat beberapa perubahan organisasi, termasuk restrukturisasi di beberapa departemen kami," kata perwakilan perusahaan.

        Baca Juga: Bisnis di Ujung Tanduk, Startup Bekingan SoftBank Ini Bakal . . . Karyawan

        WeWork memang tengah melakukan restrukturisasi bisnis karena kerugian signifikan yang dialami. Akhir bulan lalu, SoftBank memberikan kucuran dana baru yang berbentuk pinjaman (US$5 miliar), tawaran tender (US$3 miliar), dan pendanaan ekuitas (US$1,5 miliar). Ditambah dengan miliaran dolar yang sudah SoftBank investasikan sebelumnya, kepemilikan saham perusahaan konglomerasi itu kini mencapai 80%.

        Meetup yang didirikan pada 2002 merupakan salah satu jejaring sosial IRL pertama. Pemecatan hari ini bukan yang pertama kali, menurut laporan Gizmodo.? Meetup juga memecat sekitar 10% stafnya di tengah negosiasi akuisisi dan mengalami perubahan budaya ketika manajer mendorong pertumbuhan.

        Masa depan Meetup tidak jelas. WeWork dapat tetap berjalan dengan menjual bisnis atau menekan langkah-langkah pemotongan biaya sendiri pada perusahaan. Dalam sebuah surel kepada anggota Meetup, CEO David Siegel menulis ia menghargai curahan dukungan baru-baru ini dari masyarakat, karena menjadi jelas bahwa perusahaan berada dalam posisi yang berbahaya karena pemiliknya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: