Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nadiem Buka Suara soal Visi Kerjanya di Hadapan DPR

        Nadiem Buka Suara soal Visi Kerjanya di Hadapan DPR Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan pendidikan karakter akan menjadi progam prioritasnya.

        Baca Juga: Nadiem Bakal Punya Wakil?, Istana Buka Suara

        "Saya tidak memiliki visi misi sendiri, hanya ada satu visi misi yaitu visi Pak Presiden. Jadi saya hanya mengikuti arahan dan visi beliau," ujar Nadiem saat rapat dengar pendapat dengan DPR di Jakarta, Rabu.

        Nadiem mengatakan dirinya menginterpretasikan visi presiden tersebut ke dalam lima kelompok yaitu pendidikan karakter, deregulasi dan debirokratisasi, meningkatkan investasi dan inovasi, penciptaan lapangan kerja, dan pemberdayaan teknologi.

        "Pertama, yang terpenting itu pendidikan karakter. Sekarang yang sedang terjadi dengan besarnya peran teknologi, kalau pemuda tidak punya karakter, integritas, analisa informasi dengan kuat, maka akan tergerus dengan berbagai macam informasi yang tidak benar," terang dia.

        Oleh karena itu, salah satu prioritasnya adalah pendidikan karakter. Pendidikan karakter, ada yang sifatnya kognitif, ada yang sifatnya moral atau akhlak.

        "Hampir semua perusahaan besar di Indonesia, komplain mengenai ketiadaan profesionalisme pada pemuda kita. Ini banyak sekali yang saya dengar," tambah dia.

        Profesionalisme yang dimaksud adalah karakter, apakah itu menghormati atasan, menghormati waktu, memperbaiki diri, maupun menghormati rekan kerja. Hal itu berdampak pada ekonomi Indonesia.

        Isu lainnya terkait pendidikan karakter adalah intoleransi. Nadiem melihat saat ini bermunculan tren politik identitas dan juga kekurangan intoleransi dalam berbagai instansi.

        "Ini terjadi karena tidak adanya kebersamaan identitas, identitas yang bersifat nasional dan juga saling mengerti, kasih sayang sesama suku bangsa dan agama," tambah dia.

        Nadiem menambahkan dia akan menerjemahkan pendidikan karakter itu ke dalam konten dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak bisa hanya dimasukkan ke dalam kurikulum ataupun baca buku saja.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: