Polisi Prancis dilaporkan membersihkan dua kamp tenda migran besar di Paris utara. Pihak berwenang berjanji untuk membersihkan kamp-kamp lain, sehari setelah pemerintah mengumumkan kebijakan imigrasi yang lebih ketat. Sejumlah bus membawa lebih dari 1.600 orang di daerah Porte de la Chapelle dan Seine-Saint-Denis, tempat para pengungsi ilegal tinggal di tenda-tenda di bawah dan di sekitar jembatan jalan lingkar Paris Peripherique yang sibuk dan jalan landai ke jalan raya A1.
"Saya tidak akan lagi mentolerir instalasi ini di pinggir jalan di sini atau di mana pun di ruang publik di Paris," kata pejabat Kepolisian Paris, Didier Lallement dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Kamis (7/11/2019).
Baca Juga: Amukan Petugas di Markas Besar Polisi Prancis Sebabkan 4 Perwira Tewas
Para migran, kebanyakan laki-laki dari Afrika sub-Sahara dan beberapa dari Timur Tengah. Mereka naik bus dengan tertib dan dibawa ke pusat kebugaran serta tempat-tempat umum lainnya di dalam dan sekitar Paris. Sementara itu para ekskavator menghancurkan gubuk darurat dan mengambil kursi plastik, kasur, dan sampah.
Lallement kemudian mengatakan, polisi akan terus beroperasi di kedua daerah itu dalam beberapa minggu mendatang untuk mencegah migran kembali. Pada hari Rabu, Perdana Menteri Prancis, Edouard Philippe mengumumkan penutupan kamp tenda, kuota untuk pekerja migran dan batasan akses ke perawatan kesehatan yang tidak mendesak bagi para pencari suaka yang baru tiba, sebagai bagian dari upaya untuk menunjukkan bahwa pemerintah sedang memperhatikan kekhawatiran pemilih tentang imigrasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Shelma Rachmahyanti
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: