Keberadaan bisnis startup di era digital ekonomi tidak bisa dipungkiri. Malah, pada tahun depan bisnis rintisan ini diprediksi akan semakin berkembang.?
Pengamat ekonomi, Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM-ITB), Anggoro Budi Nugroho menilai berdasarkan penelitiannya bahwa industri kreatif paling banyak diminati khususnya di sektor pariwisata. Hal itu sering dijumpai di negara-negara berkembang Asia seperti Filipina.?
"Kalau mau jujur, start up/rintisan tumbuh-tumbuh saja kok sejak sebelum ada Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf)," katanya kepada wartawan di Bandung, Minggu (10/11/2019).
Baca Juga: Belum Mau Pensiun, Bang Hotman Mau Bisnis Startup
Baca Juga: Curi Start Duluan, China Mulai Garap Rancangan 6G
Disinggung dengan adanya keberadaan Bekraf, Anggoro menyarankan agar kegiatannya bukan hanya sebatas pelatihan saja melainkan harus mampu membantu masyarakat desa.?
"Di Jogja ada kopi klotok, inapan desa dll, itu contoh wajah ekonomi desa yg berubah oleh industri kreatif kuliner juga di Banyuwangi," ungkapnya.
Peran Bekraf akan signifikan jika mampu mencegah failure rate (indeks kegagalan), mengenali sektor kunci di tiap wilayah dan membantu masyarakat desa.
"Jadi tidak asal usaha baru (mikro -red) lantas dibimtek atau training cuma untuk habiskan anggaran saja," tegasnya.
Dia menilai diletakannya Bekraf secara tegas di bawah Kementerian Pariwisata justru akan membuat start up makin fokus.
Ke depan, akan banyak starup yang bergerak di bidang kuliner maupun agrowisata. Dia menyebutkan menjalankan bisnis startup akan sukses jika melibatkan unsur budaya dan teknologi.
"Tahun depan startup kuliner dan agrowisata prospeknya masih bagus," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: