Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terus menggalang dukungan duta besar negara yang tergabung dalam anggota International Maritime Organization (IMO). Langkah ini dilakukan dalam pencalonan kembali Indonesia sebagai anggota Dewan IMO di kategori "C" untuk periode 2020-2021.
"Kita akan mencalonkan diri kembali sebagai member IMO kategori C. Indonesia adalah negara kepulauan yang paling besar di seluruh dunia. Jadi, sangat relevan bagi Indonesia untuk menjadi anggota Dewam IMO," ucap Budi pada Luncheon for Indonesia Candidature to the Council of International Maritime Organization 2020-2021 bertempat di Jakarta, Senin (11/11/2019).
Baca Juga: Menhub: LRT Jabodebek Ditargetkan Selesai Tahun 2021
Budi mengatakan bahwa Indonesia akan terus mendukung pekerjaan IMO dalam meningkatkan implementasi standar dan pedoman konvensi IMO sehingga akan memperkuat kemitraan dan kolaborasi guna melindungi lingkungan atau ekosistem maritim. Pemilihan Anggota Dewan IMO akan diadakan pada Sidang Majelis IMO ke-31 yang akan diselenggarakan di London pada tanggal 25 November sampai dengan 4 Desember 2019.
"Indonesia percaya bahwa masa depan bergantung pada laut. Oleh karena itu, kita perlu memperkuat kemitraan dan kolaborasi untuk dapat mengatasi semua ancaman maritim. Indonesia akan terus mendukung pekerjaan IMO dalam meningkatkan implementasi standar dan pedoman konvensi-konvensi IMO dan memastikan keseimbangan antara kebutuhan untuk pembangunan ekonomi, fasilitasi perdagangan internasional dan keselamatan, keamanan pelayaran, serta perlindungan lingkungan maritim," jelasnya.
Pada tahun ini Indonesia telah melakukan serangkaian kegiatan dalam upaya meraih dukungan dari negara-negara anggota, antara lain dengan menggelar resepsi diplomatik, working luncheon, mengunjungi kantor-kantor perwakilan negara-negara anggota IMO yang ada di Jakarta, dan melakukan kampanye pada saat sidang IMO di Markas Besar IMO, London, Inggris.
Keuntungan dari menjadi anggota Dewan IMO kategori C adalah Indonesia bisa menyuarakan kepentingan pemerintah Indonesia dalam percaturan pelayaran internasional. Selain itu, membuat Indonesia makin mendapat pengakuan dunia sebagai negara maritim yang besar sehingga berdampak pada aspek politik dan citra Indonesia di forum internasional.
Indonesia telah menjadi anggota IMO sejak 1961 dan berperan aktif sebagai anggota Dewan IMO dari 1973 hingga 1979 dan dari tahun 1983 hingga kini. Pada periode 2018-2019, Indonesia masuk dalam Anggota Dewan IMO Kategori C yang merupakan perwakilan dari negara yang mempunyai kepentingan khusus dalam angkutan laut dan mencerminkan pembagian perwakilan yang adil secara geografis.
Negara yang masuk adalah Singapura, Turki, Cyprus, Malta, Moroko, Mesir, Meksiko, Malaysia, Peru, Belgia, Cile, Filipina, Denmark, Afrika Selatan, Jamaika, Kenya, Thailand, Liberia, dan Bahama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum