Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Terungkap, Begini Reaksi Tubuh ketika Perokok Berhenti Merokok Selama 48 Jam

        Terungkap, Begini Reaksi Tubuh ketika Perokok Berhenti Merokok Selama 48 Jam Kredit Foto: Unsplash/Rae Tian
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rokok memang menjadi salah satu penyebab penyakit berbahaya, sebut saja kanker, stroke atau bahkan impotensi. Tapi, bagi mereka ahli isap yang sudah mengkonsumsi rokok dalam waktu lama, akan sangat sulit untuk menghentikan kegiatan tersebut.

        Padahal, berhenti merokok akan berpengaruh positif pada organ tubuh. Tidak perlu waktu lama, perbaikan kondisi kesehatan tersebut akan terjadi dalam waktu cepat.

        Nah, lembaga pelayanan kesehatan masyarakat asal Inggris, National Health Service (NHS), dari Daily Star seperti dilansir dari Solopos, mengungkapkan detak jantung akan kembali normal 20 menit setelah berhenti merokok.

        Baca Juga: Viral Simpanse Isap Rokok Kayak Manusia di Bonbin China, Warganet Prihatin

        Setelah 8 jam berhenti merokok, kadar nikotin dan karbon monoksida dalam darah Anda akan berkurang lebih dari setengah. Lalu kadar oksigen dalam darah juga kembali normal setelah berhenti merokok.

        Bukan hanya itu, karbon monoksida dalam tubuh akan berkurang drastis setelah 48 jam tak mengisap asap rokok.?

        Pada titik itu, paru-paru akan membersihkan lendir dan mengisap puing-puing dari tubuh.

        Beberapa orang mungkin juga akan mengalami peningkatan kemampuan indra penciuman, lantaran tak ada lagi nikotin yang tersisa di dalam tubuh.?

        Selang 72 jam, pernapasan Anda akan lebih mudah, saluran bronkial akan rileks dan Anda merasa lebih energik.

        Jika Anda kuat 12 pekan tidak merokok, maka sirkulasi darah dan oksigen dalam tubuh Anda akan meningkat.?

        Anda baru bisa merasakan peningkatan fungsi paru-paru hingga 10 persen setelah tiga hingga sembilan bulan berhenti merokok.

        Selain itu, Anda juga akan lebih jarang mengalami batuk-batuk. Jika Anda berhasil berhenti merokok selama satu tahun, risiko penyakit jantung akan menurun hingga setengahnya.?

        Baca Juga: Hanya di Venezuela! Warga Bisa Beli BBM dengan Rokok

        NHS mengklaim risiko kanker paru-paru juga akan menurun setelah 10 tahun berhenti merokok.

        Terlepas dari penurunan risiko kanker paru-paru, NHS menegaskan berhenti merokok bukan berarti tak berisiko terkena kanker paru-paru.?

        Pasalnya, ada beberapa orang yang mengalami kanker paru-paru meski bukan perokok aktif.

        Di sisi organ reproduksi, orang yang berhenti merokok juga akan lebih subur. Selain itu, gigi dan kulit akan memiliki penampilan lebih baik jika mampu berhenti merokok.

        Laporan Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA) berjudul The Tobacco Control Atlas, Asean Region menunjukkan Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok terbanyak di ASEAN, yakni 65,19 juta orang. Angka tersebut setara 34 persen dari total penduduk Indonesia pada 2016.

        Sekira 79,8 persen dari perokok membeli rokoknya di kios, warung, atau minimarket. Adapun 17,6 persen membeli rokok dari supermarket. Di Indonesia terdapat 2,5 juta gerai yang menjadi pengecer rokok. Angka ini belum memperhitungkan kios penjual rokok di pinggir-pinggir jalan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: