Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan ada sekitar 1.300 orang telah melamar menjadi tenaga ahli KSP. Namun, jumlah tersebut akan disaring menjadi 60 orang.
"Sampai dengan saat ini ada 1.300 pelamar ke KSP. Kita nanti hanya perlu 60-an paling banyak," katanya kepada wartawan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (26/11).
Lanjutnya, ia mengatakan ribuan pelamar itu akan menjalani rangkaian seleksi mulai dari wawancara hingga presentasi.?
"Ini memang melalui seleksi yang sangat ketat ya... ada tes, wawancara, berbagai hal, ada presentasi dalam rangka problem solving, ada value seseorang yang dia miliki. Gimana tentang spirit bekerjanya, bagaimana loyalitasnya terhadap sebuah organisasi saat ini dia bekerja. Kemudian nilai-nilai integrity, makanya nanti kita ada pakta integritas, semuanya dilihat oleh tim kita," jelas dia.
Baca Juga: Moeldoko Disuruh FPI Ngaji Lagi, Eh Malah Ketawa
Baca Juga: Jadi Stafsus Wapres, Siapa Sih Robikin Emhas?
Sambungnya, "Intinya, yang utama adalah basisnya profesionalitas. Sumbernya dari mana? Bisa dari parpol, bisa dari relawan, ormas, pesantren, bisa dari mana-mana,? tambah dia.
Selain itu, ia mengatakan ada dari kalangan PNS pun ada yang direkrut. ?Ahli-ahli di bidang perpajakan, ahli di bidang keuangan, kita ambil dari BI, ambil dari pajak, Kemenkeu. Jadi sumbernya memang banyak," jelas Moeldoko.
Kemudian, ia menyebut sejumlah parpol yang sudah mendaftarkan kadernya. PKPI sudah menyodorkan nama. Di antaranya ada dari PBB dan Hanura.
Menurut dia, semua kader parpol tetap mengikuti mekanisme seleksi. Bahkan, semua tenaga ahli tersebut harus bekerja secara profesional.
"Tetep melalui lamaran. Tetap saya komunikasi secara verbal dengan para pimpinan-pimpinannya, silakan kirim CV yang bersangkutan, kita undang nanti ke sini, kita tes," terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil