Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laode M. Syarif, mengeluh selama ini pihaknya merasa jarang dibantu Komisi III DPR RI. Laode merasakan ini selama dirinya menjabat sebagai pimpinan KPK.
"Terakhir, jangan terlalu sering juga kami dimarahi. Dibantui. Dibantui penting," kata Laode saat Rapat Dengar Pendapat di Komisi III DPR RI, Rabu 27 November 2019.
Baca Juga: Johan Budi Ingatkan Tito: Hati-Hati e-KTP Pernah Tersandung di KPK
Laode menambahkan, sebenarnya ia tak ingin menyampaikan curahan hatinya. Namun, hal ini dirasa perlu disampaikan. Agar ke depannya apa yang menjadi kegelisahannya terhadap DPR dapat diatasi dan menjadi lebih baik lagi.
"Saya terus terang, saya tidak mau curhat. Namun, saya bilang kenapa Komisi III itu kalau kami pergi ke sana, dimarahi mulu. Dibantui itu jangan sekali. Terus terang, kami hampir tidak pernah merasa terbantu. Tidak pernah kami dibantu. Itu terakhir, Pak. Ini curhat," ujarnya
Apa yang disampaikan Laode itu dijawab Anggota Komisi III, Arsul Sani. Menurut Arsul, apa yang dikatakan Laode tidak benar sebab sering di beberapa kasus DPR selalu membantu KPK. Begitupun soal anggaran KPK jika merasa ada persoalan, Komisi III DPR siap memperjuangkan.
"Bahwa Pak Laode tidak dibantu, tidak benar. Kita atensi khusus pada Pimpinan Kapolri. Bom molotov waktu itu. Pak Benny karena asyik jadi calon gubernur jadi tidak mengikuti berita ini. Kami selalu menawarkan untuk adanya tambahan anggaran, tapi kesekjenan KPK dan Bapak mengatakan anggaran cukup," kata Arsul.
Untuk itu, Arsul meminta kepada Laode agar tak lagi mengatakan KPK tak pernah dibantu. Sebab, jika disebutkan, apa yang dilakukan DPR untuk KPK cukup banyak.
"Jadi jangan dibilang tidak pernah membantu, kita sudah buka pintunya. Bapak sendiri yang tidak memanfaatkan kesempatan soal dukungan anggaran. Yang ada kan kami sering dituduh mau melemahkan KPK," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum