Trump: AS Sudah Buka Kembali Pembicaraan Damai dengan Taliban
Presiden Donald Trump mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) telah membuka kembali pembicaraan damai dengan Taliban. Pernyataan itu keluar tiga bulan setelah ia membatalkan negosiasi antara Washington dengan kelompok pemberontak Afghanistan itu menyusul serangan teror yang menewaskan 11 orang, termasuk satu tentara AS.
Dihadapan pasukan AS di Afghanistan, Trump mengatakan bahwa Taliban ingin membuat kesepakatan dengan sangat buruk.
"Kami akan bertahan sampai saat kami memiliki kesepakatan, atau kami memiliki kemenangan total, dan mereka ingin membuat kesepakatan dengan sangat buruk," kata Trump.
Baca Juga: Imran Khan Desak Trump Lanjutkan Pembicaraan Damai dengan Taliban
"Taliban ingin membuat kesepakatan - kita akan lihat apakah mereka membuat kesepakatan. Jika mereka melakukannya, mereka melakukannya, dan jika mereka tidak, mereka tidak melakukannya. Tidak apa-apa," imbuhnya seperti dikutip dari Fox News, Jumat (29/11/2019).
Trump juga menegaskan kembali komitmennya untuk menurunkan jumlah pasukan AS di Afghanistan menjadi sekitar 8.600 dari sekitar 12.000 menjadi 13.000.
"Kami menurunkan jumlah pasukan secara substansial," ujarnya.
Namun, pada hari sebelumnya, Ketua Kepala Staf Gabungan Mark Milley mengatakan tidak ada keputusan yang diambil tentang pengurangan pasukan, tetapi ada beberapa opsi termasuk turun ke angka 8.600.
Presiden Trump melakukan kunjungan kejutan ke basis pasukan AS di Afghanistan untuk memperingati Hari Thanksgiving. Trump beserta rombongan menempuh perjalanan selama 13 jam dengan Air Force One dari Pangkalan Bersama Andrews di Maryland ke Afghanistan pada hari Rabu waktu setempat.
Presiden tiba di Afghanistan tepat pada waktunya saat pasukan AS akan melakukan makan malam Thanksgiving pada hari Kamis. Berdiri di samping Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley, ia memberikan kalkun kepada sekitar dua lusin pasukan AS di fasilitas makan yang dihiasi spanduk dan taplak meja Thanksgiving merah, oranye, dan kuning.
"Tidak ada tempat yang lebih saya sukai untuk menghabiskan Thanksgiving daripada dengan prajurit yang paling tangguh, paling sengit," kata Trump.
Baca Juga: Pimpinan Taliban: Kami Siap Perang dengan AS Sampai 100 Tahun Lagi!
"Aku di sini untuk mengucapkan Selamat Hari Thanksgiving dan terima kasih banyak. Sebagai presiden Amerika Serikat, aku tidak memiliki kehormatan yang lebih tinggi daripada melayani sebagai panglima tertinggi," imbuhnya.
"Kami akan terus bekerja tanpa lelah untuk hari ketika kalian semua bisa pulang ke keluarga Anda, dan hari itu akan segera datang," sambungnya.
Trump pada awalnya dijadwalkan untuk merayakan Thanksgiving di Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida. Terkait bagaimana ia bisa menyelinap keluar masih belum jelas. Namun, dia terbang keluar dari bandara yang tidak diungkapkan pada Rabu malam.
Trump bahkan menyambut kru dan tinggal di kokpit untuk lepas landas. Kunjungan kejutan itu adalah yang pertama bagi Trump ke Afghanistan dan yang kedua ke zona konflik. Tahun lalu, ia melakukan perjalanan ke Irak untuk mengunjungi pasukan AS sehari setelah Natal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: