Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kepala Dewan HAM PBB Kritik Dugaan Kekerasan China, Beijing Membalas Santai

        Kepala Dewan HAM PBB Kritik Dugaan Kekerasan China, Beijing Membalas Santai Kredit Foto: Reuters/Tyrone Siu
        Warta Ekonomi, Hong Kong -

        Kritik Kepala Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB Michelle Bachelet atas dugaan kebrutalan polisi China dalam protes di Hong Kong mendapat respons mengejutkan. China menuduh Bachelet telah mengobarkan "kekerasan radikal".

        Juru bicara misi permanen China untuk PBB Chen Yaou, dalam pernyataannya pada Minggu (1/12/2019), mengeluarkan serangan melalui "artikel keliru" oleh Bachelet. Artikel itu diterbitkan dalam sebuah opini di Saturday's Post.

        Dalam artikel itu, Bachelet mendesak pemerintah Hong Kong untuk mengadakan "investigasi yang dipimpin oleh hakim yang independen dan tidak memihak" terhadap perilaku polisi di protes sebagai bagian dari langkah-langkah membangun kepercayaan.

        Baca Juga: Gak Cuma Ucapkan Terima Kasih kepada Donald Trump, Demonstran Hong Kong Juga Ingin...

        Bachelet juga mengatakan, pemerintahan yang dipimpin oleh Carrie Lam perlu memprioritaskan dialog "bermakna, inklusif" untuk menyelesaikan kerusuhan sosial yang telah masuk bulan keenam.

        Menurut Chen, China "sangat menentang" artikel Bachelet. Ia mengatakan, Bachelet telah mencampuri urusan dalam negeri China dan hanya akan mendorong para pemrotes untuk menggunakan kekerasan yang lebih radikal.

        "Artikel komisioner tinggi, yang mencampuri urusan dalam negeri China dan memberikan tekanan pada pemerintah dan polisi SAR Hong Kong, hanya akan memberanikan para perusuh untuk melakukan kekerasan radikal yang lebih parah," katanya.

        ?(Artikel) melanggar tujuan dan prinsip Piagam PBB. Pihak China telah mengajukan perwakilan yang kuat kepada komisaris tinggi dan kantornya,? lanjut Chen, seperti dikutip dari South China Morning Post.

        Chen mengatakan, pemerintah pusat akan terus mendukung Lam, bahwa protes telah secara serius menginjak-injak aturan hukum dan ketertiban umum, dan menantang prinsip "satu negara, dua sistem".

        Dia bersikeras polisi telah melakukan pengekangan sepenuhnya di bawah tekanan luar biasa dan membuat pengorbanan besar, sementara pemerintah kota telah melakukan upaya besar dalam menjangkau masyarakat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: