Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Terselip Kisah Sendu, Ini Arti di Balik Nama Didi Kempot

        Terselip Kisah Sendu, Ini Arti di Balik Nama Didi Kempot Kredit Foto: (Foto: Instagram)
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bila ada penyanyi atau seniman paling fenomenal yang konsisten dalam melestarikan budaya lokal, maka predikat itu sangat layak disematkan pada penyanyi campursari Didi Kempot. Sejak merintis karier sebagai penyanyi profesional pada tahun 1999 lewat lagu Stasiun Balapan, Didi Kempot memang selalu konsisten dengan genre musik campursari yang diusungnya. Tak terhitung sudah berapa banyak lagu-lagu hits berbahasa Jawa yang telah ia telurkan.

        Bahkan, sejak namanya booming lagi pada awal tahun 2019, Didi berhasil membuktikan bahwa karyanya dapat dinikmati oleh berbagai kalangan, tak terkecuali anak muda yang ia sebut dengan istilah sobat ambyar. Namun di balik kesuksesan pria berusia 52 tahun itu, ternyata terselip sebuah kisah yang sangat menyentuh. Hal ini berkaitan dengan nama 'Kempot' yang menghiasi namanya.

        Saat ditemui di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Minggu 1 Desember 2019, pria yang dijuluki 'Lord of Broken Heart' itu menjelaskan secara singkat asal usul nama Kempot yang ternyata memiliki arti 'Kelompok Pengamen Trotoar'.

        "Saya merintis karier dalam dunia seni ini awalnya ngamen di jalanan. Saya dulu ngamen di Solo, di Jogja, dan akhirnya saya dan beberapa teman pengamen berangkat ke Jakarta," ungkap Didi Kempot.

        Di Jakarta, Didi dan teman-temannya tinggal di kawasan Slipi, Palmerah, Jakarta Selatan. Mereka rutin mengamen di sekitaran bundaran Slipi dan trotoar-trotoar jalanan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, dan dari situlah nama Kempot diambil.

        Kepiawaan Didi dalam menciptakan lagu memang tidak perlu diragukan lagi. Ia berasal dari keluarga seniman daerah yang sangat menjunjung nilai-nilai kebudayaan lokal. Kakak pertama Didi, alm. Mamiek bahkan lebih dulu menembus dunia hiburan Indonesia. Ia tergabung dalam kelompok pelawak Srimulat.

        Dari Mamiek lah Didi banyak belajar untuk menjadi seorang seniman yang baik. Sang kakak juga tidak pernah berhenti mendukung keputusan Didi yang memilih menjadi pengamen di awal masa kariernya.

        "Saat saya masih ngamen di pinggir jalan, kakak saya sudah jadi artis. Tapi beliau selalu mendukung dan memberikan doa terbaik kepada saya," ungkap Didi.

        Ada satu pesan dari Mamiek yang hingga saati ini masih terkenang baik di hati dan pikiran Didi Kempot. Pesan itu disampaikan sang kakak saat Didi telah menelurkan album pertama dan lagu Stasiun Balapannya booming di tahun 1999.

        "Beliau selalu berpesan, kalau sudah dikenal wong, nomor siji ojo sombong (kalau sudah dikenal orang, nomor satu jangan sombong), harus murah senyum, kalau ada yang ngajak salaman dan foto harus disempatkan," ujar Didi Kempot.

        "Alhamdulillah, berkat pesan tersebut, sampai sekarang saya masih didukung keluarga sobat ambyar hingga masih bisa berdiri menghibur mereka," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Shelma Rachmahyanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: