Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Istana: Ngapain Demo Berjilid-jilid, Buang-Buang Waktu!!

        Istana: Ngapain Demo Berjilid-jilid, Buang-Buang Waktu!! Kredit Foto: Reuters/Darren Whiteside
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Staf khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi), Dini Shanti Purwono merespons seruan Pentolan FPI Habib Rizieq Syihab soal Aksi Bela Islam berjilid-jilid jika para pelaku penodaan agama tidak juga diproses hukum

        Menurut dia, aksi berjilid-jilid hanya membuang-buang waktu dan uang.

        "Demo berjilid-jilid hanya akan menghabiskan waktu, uang, tenaga. Menghambat kegiatan usaha, menurunkan produktivitas, membuat iklim investasi tak kondusif. Yang pada akhirnya akan menghasilkan pengangguran. Akhirnya rakyat lagi yang susah," katanya kepada wartawan, Senin (2/12/2019).

        Lanjutnya, ia menilai tidak pantas bila proses hukum yang tidak berjalan kemudian direspons dengan aksi massa.

        Baca Juga: Alumni 212 Ngancam-Ngancam Bakal...

        Baca Juga: HAH!! Habib Rizieq Ancam Aksi Berjilid-jilid Lagi, Kalau...

        "Pastinya tidak pantas ya (merespons penanganan kasus hukum yang tidak berjalan dengan menggelar aksi massa). Negara kita negara hukum. Jadi sudah seharusnya dan sepantasnya segala sesuatu diselesaikan secara hukum," terang dia.

        Tambahnya, "Salah satu ciri-ciri negara maju adalah berjalannya proses hukum. Kita ingin Indonesia menjadi negara yang maju, masyarakatnya cerdas, beradab. Hanya dengan cara itulah kita bisa menjadi bangsa yang produktif, yang pada akhirnya akan memberikan kesejahteraan kepada seluruh rakyat," ucap dia.

        Lebih lanjut, ia berharap agar rakyat Indonesia berpikir positif "Jadi kita ingin mengajak masyarakat untuk menyadari hal ini dan bersama-sama bergerak untuk kemajuan Indonesia. Berpikir positif, memiliki optimisme. Bukan sibuk dengan demo dan cara kegaduhan lainnya yang berlebihan, yang pada akhirnya hanya akan merugikan dan menghambat kesejahteraan rakyat Indonesia," tukansya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: