Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ngambek dan Undur Diri Lebih Awal dari Pertemuan NATO, Trump: Banyak yang Bermuka Dua

        Ngambek dan Undur Diri Lebih Awal dari Pertemuan NATO, Trump: Banyak yang Bermuka Dua Kredit Foto: (Foto/Reuters)
        Warta Ekonomi, London -

        Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tiba-tiba menarik diri dari konferensi pers yang direncanakan pada pertemuan para pemimpin NATO di London, Inggris. Trump meninggalkan pertemuan NATO setelah kemunculan sebuah video yang memperlihatkan sesama pemimpin dunia tampak mengejeknya pada Selasa (3/12/2019) malam.

        Tim Trump tidak mengkonfirmasi alasan pembatalan tersebut, yang ditetapkan untuk menutup acara di sebuah hotel pedesaan di utara London. Namun seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengonfirmasi hal tersebut kepada Newsweek, Kamis (5/12/2019).

        Trump sendiri mengatakan akan meninggalkan acara lebih awal selama pertemuan bilateral dengan Kanselir Jerman Angela Merkel. Kepada wartawan, Trump mengatakan, ia mungkin akan langsung kembali ke AS.

        Baca Juga: Yakinkan NATO Tak Gunakan 5G Huawei, Trump: Huawei Itu Risiko Keamanan

        "Saya pikir kami telah melakukan banyak konferensi pers," katanya.

        Pernyataan itu dipertegasnya melalui cuitannya di Twitter yang menjelaskan keputusannya.

        "Ketika pertemuan hari ini selesai, aku akan kembali ke Washington. Kami tidak akan melakukan konferensi pers pada penutupan NATO karena kami melakukan begitu banyak (konferensi pers) selama dua hari terakhir. Perjalanan yang aman untuk semua!" tulisnya.

        Trump mengumumkan keputusannya untuk meninggalkan pertemuan lebih awal ketika Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg memuji persatuan "berbalut besi" NATO. Stoltenberg mengatakan bahwa wajar jika kelompok berbeda dari 29 negara memiliki perselisihan.

        "Sebagian besar waktu kami setuju dan kami mencapai kesimpulan bersama," katanya.

        Kepulangan awal Trump ini juga menutup dua hari yang bergejolak baginya. Ia sempat terlibat perselisihan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

        Perselisihan dengan Trudeau terjadi setelah sebuah video menunjukkan pemimpin Kanada yang tampak bercanda tentang Trump dengan Macron, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dalam sebuah resepsi di Istana Buckingham pada Selasa malam.

        Video, yang diterbitkan oleh CBC, menunjukkan para pemimpin tampaknya bercanda tentang Trump dan menyalahkannya atas aksi bombastisnya pada konferensi pers karena datang terlambat. Pada satu titik, Trudeau mengatakan kepada sesama pemimpin negara lain bahwa ia melihat "rahang Trump turun ke lantai" ketika ia tengah berbicara.

        Baca Juga: Lagi Bertengkar, Trump Kritik Macron soal NATO Sudah Gak Punya Masa Depan, Kenapa?

        "Dia bermuka dua," kata Trump mengacu pada aksi Trudeau. "Dan jujur ??dengan Trudeau dia pria yang baik, aku menganggapnya pria yang sangat baik," imbuhnya.

        "Yang benar adalah saya memanggilnya dengan fakta bahwa dia tidak membayar 2 persen," kata Trump merujuk pada komitmen oleh semua negara NATO untuk menghabiskan 2 persen dari PDB mereka untuk investasi militer pada tahun 2024.

        "Dan saya kira dia tidak terlalu senang tentang itu," sambungnya.

        "Saya bisa membayangkan dia tidak begitu bahagia, tetapi memang seperti itu," kata Trump.

        Trump juga mengecam Macron segera setelah tiba di London, menanggapi pernyataan rekan asal Perancisnya bahwa NATO mengalami "kematian otak" karena perbedaan prioritas di antara anggota.

        Trump mengatakan komentar Macron "menghina" dan "sangat, sangat jahat." Presiden menyatakan bahwa Prancis tidak dalam posisi untuk mengkritik blok itu, mengutip kesulitan ekonomi dan protes anti-pemerintah yang sedang berlangsung.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: