Dear Praktisi Komunikasi dan Humas, PR Value Sudah Tak Efektif, Buang ya!
Praktisi Komunikasi dan Public Relations dapat menunjukkan bagaimana program komunikasi mereka memberikan nilai lebih kepada perusahaan dengan meninggalkan cara pengukuran lama melalui metrik PR Value.?
Demikian paparan yang disampaikan kepada para pelaku industri komunikasi dalam acara The Comms Club yang diselenggarakan oleh konsultan komunikasi Maverick kemarin (5/12/2019).
Berbicara pada sebuah pertemuan yang dihadiri oleh praktisi komunikasi dari industri e-business, perbankan, FMCG, dan organisasi internasional lain, Direktur Monitoring & Analytics Maverick, Felicia Nugroho, mengimbau para praktisi komunikasi untuk meninggalkan PR Value dan beralih ke kerangka evaluasi standar internasional yang dikembangkan oleh International Association for the Measurement and Evaluation of Communications (AMEC), sebuah lembaga internasional dalam hal pengukuran dan evaluasi efektivitas program komunikasi.
Baca Juga: WE Academy: Bagaimana Menjadi Protokoler dan Humas yang Baik?
"Hal ini karena pelaku industri PR dan komunikasi global merasa bahwa PR Value bukan lagi tolak ukur yang tepat," jelas Felicia, orang Indonesia pertama yang menerima sertifikat dari AMEC dalam hal pengukuran dan evaluasi efektivitas program komunikasi.
"Pengukuran dan evaluasi efektivitas kegiatan PR serta program komunikasi sangat penting. Praktisi harus lebih terampil dalam mengadaptasi dan mengaplikasikan panduan terkait pengukuran serta evaluasi," ujar Presiden PR Society Indonesia Magdalena Wenas, salah satu pembicara dalam The Comms Club Vol. 9.
Ia juga menegaskan agar para praktisi komunikasi jangan menjadi pengikut 'teori lama', yang hanya berpatokan pada PR Value.
Felicia menambahkan, "Proses pengukuran dan evaluasi harus berdasar pada tujuan komunikasi yang jelas serta menggunakan kerangka evaluasi AMEC."
Elemen penting yang perlu diketahui dalam menerapkan kerangka evaluasi AMEC adalah tujuan komunikasi yang jelas dan terukur, strategi komunikasi, pengukuran output (hasil jangka pendek seperti jumlah pemberitaan), outtake (reaksi dan respons dari audiens), dan outcome (efek dari kegiatan komunikasi pada audiens).
Baca Juga: Masyarakatkan Koperasi, Humas Pemerintah Diajak Manfaatkan Media Sosial
Selain memperhatikan kerangka evaluasi AMEC, praktisi komunikasi juga perlu memahami prinsip utama dalam mengukur kesuksesan kegiatan PR dan komunikasi. Prinsip tersebut terangkum dalam Barcelona Principles 2.0 yang disepakati pada 2015. Kesepakatan ini diharapkan dapat mendorong praktisi komunikasi untuk tidak hanya mengukur output, tetapi juga outtake, dan outcome.
Dengan memahami kerangka evaluasi AMEC dan Barcelona Principles 2.0, Maverick berharap agar perusahaan tidak hanya mengetahui hasil dari kegiatan komunikasi yang dilakukan dari segi perhitungan jumlah pemberitaan saja, tetapi juga dapat mengukur dan mengevaluasi efektivitas tujuan komunikasi yang telah ditentukan.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: