Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir ucapan pihak lain yang kerap "nyinyir" terhadap pembangunan infrastruktur. Dia menegaskan pembangunan tersebut akan terus dilanjutkan kendati lima tahun ini akan fokus ke penguatan sumber daya manusia (SDM).
Jokowi mulanya bercerita tentang pengalaman lima tahun lalu mengunjungi Wamena dan akan ke Nduga, Papua. Jarak antar dua wilayah tersebut sangat jauh kendati masih satu provinsi.
Namun, seiring berjalannya waktu, infrastruktur yang menyambungkan dua wilayah itu dibangun olehnya sehingga dapat memangkas waktu tempuh.
Baca Juga: Jokowi Apresiasi Keputusan Tegas Erick Thohir Terkait Kasus Garuda
"Lima tahun lalu saya ke Wamena, akan ke Nduga, butuh empat hari empat malam berjalan di tengah hutan, kadang ada seminggu, bayangkan," ucapnya di Kongres II ProJo, JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12/2019).
Kepala Negara mengatakan dirinya sudah beberapa kali mengunjungi daerah tersebut. Ia pun yakin banyak orang Papua yang belum sempat berkunjung ke Nduga, karena jaraknya sangat jauh, kendati masih dalam satu provinsi.
"Inilah negara kita, jangan bayangkan Indonesia hanya Jakarta, atau pulau Jawa, mereka butuh infrastruktur, logistik, membutuhkan seperti yang kita nikmati di pulau Jawa. Sebab itu saya perintahkan buat jalan tembus Wamena-Nduga, sekarang selesai rampung, sehingga dari Nduga ke Wamena hanya 4-5 jam naik mobil," tutur Jokowi.
"Itulah pentingnya infrastruktur, jangan sampai ada yang bilang 'infrastruktur gak bisa dimakan.' Siapa yang suruh makan infrastruktur?" tandas Jokowi disambut tawa hadirin.
Baca Juga: Demokrat Dukung Jokowi Tolak Amendemen UUD 1945
Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan membangun negara ini membutuhkan ketahanan semangat, keberanian, rasa percaya diri tinggi, dan optimisme. Apalagi saat ini tantangan negara ke depan sangat banyak. Oleh karena itu, Jokowi menegaskan akan meneruskan pembangunan infrastruktur kendati lima tahun ini fokus pada penguatan SDM.
"5 tahun kemarin kita fokus konsentrasi di pembangunan infrastruktur, itupun belum selesai dan akan dilanjutkan lima tahun ke depan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: