Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jokowi Senang: Semangat Projo Gak Turun

        Jokowi Senang: Semangat Projo Gak Turun Kredit Foto: Sekretariat Presiden
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir dan membuka Kongres II relawan Projo, di Kemayoran, Jakarta, Sabtu (7/12). Ia pun mengaku senang melihat semangat para relawannya belum menurun.

        "Saya sore hari ini sangat berbahagia sekali, sangat senang sekali karena melihat Projo semangatnya belum turun. Mempertahankan semangat seperti ini tidak mudah. Kalau tadi saya di depan ribuan yang belum bisa masuk, di dalam juga sama, itulah saya berikan apresiasi," katanya.

        Kemudian, ia pun menceritakan soal pembangunan yang membutuhkan semangat dan keberanian. Menurut Kepala Negara, pembangunan infrastruktur bakal terus dilakukan.

        "Lima tahun kemarin kita fokus pembangunan infrastruktur. Belum selesai. Akan kita lanjutkan lima tahun ke depan," ucapnya.

        Baca Juga: Projo Jamin Ketumnya Gak Ngerepotin Jokowi, Pasti?

        Baca Juga: Jokowi: Jangan Bayangkan Indonesia Hanya Jakarta Atau Pulau Jawa!

        Kemudian, ia menyebut kpembangunan infrastruktur sangat penting bagi masyarakat. Ia mengaku pernah datang ke Papua dan mendapat cerita kalau warga harus berjalan 4 hari 4 malam di hutan untuk menuju rumah sakit terdekat.

        "Lima tahun yg lalu, saat saya ke Wamena, rakyat kita itu butuh 4 hari 4 malam berjalan di tengah hutan. Kadang seminggu. 4 hari 4 malam coba bayangkan. Kalau ada yang sakit butuh 4 hari 4 malam. Bayangkan. Inilah Indonesia yang sangat besar yang nggak mungkin hanya di Pulau Jawa," ujarnya.

        Ia juga mengaku pernah datang ke Nduga dan tak melihat warga, padahal, penduduk di kabupaten itu tercatat berjumlah 123 ribu orang. Ternyata warga di kabupaten tersebut tersebar dan jarak permukiman ke permukiman lain jauh.

        "Empat tahun yang lalu ke Nduga (Papua). Saya ke sana. Saya tanya ke bupati, 'Penduduknya berapa?' '123 ribu jiwa'. Kok banyak sekali. Pas saya turun heli nggak ada 1 orang pun. Nggak ada orang. 'Pak, saya ingin ketemu penduduk yang ada di Nduga'. 'Bapak berjalan ke distrik terdekat, 8 jam Pak'. Bayangkan saya diajak jalan 8 jam di tengah hutan. Pasti nggak mungkin lah. Inilah yang harus kita cerita apa adanya," tambahnya.

        Menurutnya, pembangunan infrastruktur sangat dibutuhkan oleh warga untuk konektivitas.

        "Saya perintah untuk jalan tembus Wamena-Nduga. Sekarang sambung sehingga sekarang hanya 4, 5, sampai 6 jam naik mobil. Itulah pentingnya infrastruktur. Jangan sampai ada yang bilang infrastruktur nggak bisa dimakan. Siapa yang suruh dimakan?" jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: