Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sindir Jubir Gerindra, Poyuono: Maaf, Saya Bukan Kacung!

        Sindir Jubir Gerindra, Poyuono: Maaf, Saya Bukan Kacung! Kredit Foto: Boyke P. Siregar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Waketum Gerindra Arief Poyuono menyatakan pengangkatan lima Juru Bicara (Jubir) khusus di Partai Gerindra dimaksudkan untuk mengamankan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari berbagai 'serangan'.

        "Jubir khusus Gerindra punya tugas mengamankan serangan-serangan terhadap pemerintah termasuk juga serangan terhadap Prabowo dalam mensukseskan program-program Joko Widodo," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (8/12/2019).

        Lanjutnya, ia mengatakan para jubir yang sudah ditunjuk memiliki tugas untuk menjelaskan serta mengkampanyekan program pemerintahan Jokowi. Ia pun membantah pemberitaan belakangan yang menyebutkan pembentukan jubir karena kesalahan dirinya sendiri.

        Baca Juga: Arief Poyuono Gak Jadi Jubir Gerindra, Habiburokhman: Dia Orang Baik, Cuma Kadang-Kadang...

        Baca Juga: Prabowo Tunjuk 5 Jubir Khusus Gerindra, Fadli Zon Gak Ikut?

        "Ini membuat saya mau muntah dan buang air besar ya. Padahal saya ini cuma seorang buruh yang cuma bisa manggul karung," ujarnya.

        Menurut dia, selama ini dirinya hanya menyuarakan suara kepentingan rakyat dan bukan kepentingan Prabowo ataupun Gerindra.?

        "Saya selama ini banyak menyuarakan suara rakyat karena untuk kepentingan rakyat ya. Bukan kepentingan Prabowo atau pun Gerindra. Sebab Prabowo dan Gerindra itu corongnya rakyat dan selalu jadi harapan rakyat Indonesia untuk hidup lebih layak di negeri sendiri," ungkapnya.

        Selain itu, ia juga menegaskan bahwa sikapnya soal kritik tidak akan berubah terhadap pemerintahan Jokowi sekalipun. Ia mengaku akan tetap bersama rakyat dan memperjuangkan suara rakyat. Terakhir, ia menyinggung dirinya yang bukan merupakan suruhan pemerintah dan menegaskan bakal terus bersama rakyat untuk menyuarakan kepentingan bersama.

        "Dan saya tidak punya darah kacung neolib atau kacung pemerintah serta kacung pemimpin rakyat palsu yang bisa tidur nyenyak ketika rakyat di tindas dan dirampas haknya. Mohon maaf aja ya," cetusya.

        Lanjut dia, "Saya akan selalu bersama rakyat untuk terus mengkritisi Joko Widodo pemimpin rakyat sejati, agar jangan sampai ditipu dan di kudeta nanti alias dilengserkan kayak Suharto dari orang orang dalamnya," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: