Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kondisi Makin Buruk, Warga di Australia Timur Pilih Tinggalkan Rumah

        Kondisi Makin Buruk, Warga di Australia Timur Pilih Tinggalkan Rumah Kredit Foto: Courtesy of Adam Stevenson/Social Media via Reuters
        Warta Ekonomi, Sydney -

        Warga di wilayah Australia timur meninggalkan rumah mereka pada Selasa (10/12) saat suhu semakin panas dan angin kencang memperburuk kebakaran besar di utara Sydney. Kualitas udara di beberapa wilayah Sydney turun drastis saat kota itu diselimuti kabut asap tebal yang mengganggu layanan transportasi. Otoritas memperingatkan risiko kesehatan akibat kabut asap tersebut.

        Lebih dari 100 titik api yang berada di New South Wales (NSW) dan Victoria, Australia timur, masih menyala sejak November. Kebakaran itu telah menewaskan empat orang, menghancurkan lebih dari 680 rumah dan menghanguskan lahan lebih dari 1 juta hektare.

        Setelah sempat reda pada akhir pekan lalu, kondisi kebakaran kembali memburuk pada Selasa (10/12) saat suhu mencapai 40 derajat Celsius dan angin berhembus kencang sehingga kebakarna dapat meluas ke wilayah penduduk.

        Baca Juga: Morrison Bantah Kebijakan Perubahan Iklimnya Penyebab Kebakaran Hutan di Australia

        Perkiraan itu meningkatkan kekhawatiran atas ancaman kebakaran besar di utara Sydney. Terbentang lebih dari 60 km, kebakran di wilayah Hawkesbury itu hanya berjarak 50 km dari barat laut Sydney.

        "Kebakaran itu dapat meluas jika angin kencang tiba," papar peringatan otoritas Australia.

        Meski tak ada perintah evakuasi resmi, banyak warga memutuskan meninggalkan rumahnya. "Ini mengerikan, banyak orang memutuskan pergi, dan saya akan melakukan hal yang sama," papar Walikota Hawkesbury Barry Calvert.

        "Saya telah melalui ini sebelumnya sekitar 20 tahun lalu saat saya berdiri di luar rumah saya melihat api setinggi 50 kaki, saya memutuskan kemudian saya harus pergi secepatnya jika itu terjadi lagi," tutur Calvert.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Shelma Rachmahyanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: