Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Minimnya Edukasi Keuangan Jadi Celah Pelaku Investasi Bodong

        Minimnya Edukasi Keuangan Jadi Celah Pelaku Investasi Bodong Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
        Warta Ekonomi, Surabaya -

        Masyarakat kota besar umumnya, banyak menilai bahwa melakukan investasi sering kali menjadi jalan pintas bagi sebagian orang untuk meraup keuntungan ekonomi. Akan tetapi, untuk melakukan investasi tetap waspada, karena saat ini banyak tawaran investasi namun kenyataan tidak mendapatkan hasil alias bodong.

        Menurut Direktur Start Pro, Dennie Sularso, investasi abal-abal saat ini mulai marak dan? banyak? tersebar sehingga masyarakat terpangaruh. Selain itu kata Sularso, masih minimnya pengetahuan masyarakat dalam hal perencanaan keuangan menjadikan mereka hidup konsumtif dan tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan.?

        ?Minimnya edukasi inklusi keuangan banyak masyarakat terkecoh dengan tawaran itu. Sehingga banyak dimanfaatkan para pelaku investasi bodong mudah masuk. Untuk memenuhi kebutuhan itu, kami hadir untuk mengedukasi keuangan pada masayarakat? di Jatim untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ditujukan khusus untuk membentuk komunitas Smart Trader sebagai rumah bagi setiap trader di Indonesia pada umumnya,? terang Sularso di Surabaya, Kamis (12/12/2019).

        Baca Juga: Wah, Ternyata Banyak Bos Besar yang Investasi di Aset Kripto Milik Telegram

        Baca Juga: Genjot Ekonomi-Investasi, PLN Teken MoU dengan Pemprov Sulsel

        Menurutnya,? Start Pro merupakan lembaga pembimbing yang membentuk masyarakat kota besar seperti Surabaya bisa mengusai akan keuangan dan menejemeni sehingga bisa terarah untuk berinvestasi.

        ?Kami sangat berkomitmen untuk memajukan dan mendukung program-program sistem perdagangan alternative dengan tetap mematuhi koridor-koridor hukum yang ada selama ini,? ungkapnya.

        Lebih lanjut dia menjalaskan, saat ini member Start Pro untuk wilayah kota Surabaya sudah? mencapai 2.000 orang. Hal ini dikerankan, banyak masyarakat mulai sadar dengan literasi keuangan yang benar. Walaupun tahun 2019 tinggal beberapa hari lagi target member Start Pro akan terus meningkat.

        ?Kami optimis akan penambahan member nantinya. Tahun ini kami akan menargetkan 10.000 orang untuk menjadi member kami. Hal ini dikarenakan kota Surabaya adalah terbesar setelah Jakarta,? jelasnya

        Dikatakan pula, pertumbuhan member Start Pro setiap bulannya bisa meningkatkan hingga 10 -20 persen per bulan. Sementara untuk tingkat nasional saja jumlah member Start Pro sudah mencapai 6.500 orang.

        ?Target itu kami yakin bisa tercapai mengingat nantinya diwilayah Jatim menjadi target kami dari 10 kota di Indonesia,? bebernya.

        Sementara Member of Bitrexgo, Andreas Gunawan mengungkapkan, kehadiran Start Pro di kota Surabaya bisa meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia termasuk Surabaya saat ini masih cukup terbilang rendah.

        Gunawan mengatakan, perusahaannya turut membantu masyarakat untuk? meningkatkan angka persentase masyarakat untuk melek finansial

        ?Kami memiliki visi untuk meningkatkan edukasi finansial masyarakat secara berbeda,? kata dia

        Ia berharap kehadiran lembaga Start Pro di kota Surabaya mampu meningkatkan kesejahteraan para member yang bergabung menjadi lebih baik. Ia menambahkan anggota atau member adalah bagian penting dalam kemajuan perusahaannya. Oleh karena itu perusahaan menyediakan berbagai alat bantu penunjang pendidikan yang bisa dipergunakan oleh seluruh member. Variasi modul pendidikan masih akan terus dikembangkan.

        ?Kami berharap melalui modul tersebut, kepribadian, kepercayaan diri dan pengetahuan seluruh member terus berkembang sehingga mampu memberikan pengaruh positif bagi masyarakat di sekitarnya,? pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Ali Topan
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: