Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Catat!! Mantan Bos Garuda Ari Askhara 'BUKAN' Anggota BIN

        Catat!! Mantan Bos Garuda Ari Askhara 'BUKAN' Anggota BIN Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Juru Bicara Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto menegaskan bahwa Eks Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara bukan anggota BIN. Hal tersebut dikatakan terkait isu yang beredar bahwa Ari Askhara dikabarkan sebagai nggota BIN.

        "Ari Askhara adalah BUKAN anggota BIN," ujarnya dalam keterangan yang diterima, Senin (16/12/2019).

        Lanjutnya, ia menyatakan klarifikasi perlu dibuat lantaran isu Ari Askhara anggota BIN sudah beredar luas. Untuk itu, BIN perlu meluruskan kabar tidak benar itu.

        Baca Juga: Tak Hanya di Garuda, Ari Askhara Cs Juga Dicopot dari Anak-Cucu Perusahaan

        Baca Juga: Kisah Eksploitasi Pramugari Garuda, Dicicipi Bos-bos Hingga Pejabat. Bikin Geraaam!!

        "Sehubungan dengan beredarnya berita via twitter maupun medsos lainnya bahwa Eks Dirut Garuda I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra (Ari Askhara) adalah anggota BIN dan berita tersebut mendapat retweet serta tanggapan luas dari berbagai pihak, maka dengan ini kami Wawan Hari Purwanto, Jubir Kepala BIN, bermaksud meluruskan berita tersebut," ucapnya.

        Lebih lanjut, ia berharap klarifikasi ini dapat meluruskan kabar miring di masyarakt. "Sehingga dengan klarifikasi ini diharapkan ada kejelasan di masyarakat dan mohon maklum adanya. Demikian terima kasih," tukasnya.

        Diketahui, Ari Askhara dicopot usai skandal penyelundupan Harley Davidson bekas dan dua unit sepeda Brompton menggunakan pesawat Garuda Indonesia dari Toulouse, Prancis, terungkap.

        Bahkan, Kementerian BUMN melalui Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Publik Arya Sinulingga mengatakan mencopot jabatan komisaris di anak dan cucu perusahaan sebanyak itu membuat tugas Ari tidak maksimal.

        "Sudah dicopot dari enam anak usaha sebagai komisaris. Dengan itu membuktikan banyak yang nggak efektif tugas-tugas dari komisaris," tutur Arya di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (13/12).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: