Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pakai Gudang Berteknologi Modern, Pupuk Indonesia Siap Lancarkan Distribusi Sulawesi

        Pakai Gudang Berteknologi Modern, Pupuk Indonesia Siap Lancarkan Distribusi Sulawesi Kredit Foto: Antara/Adeng Bustomi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pupuk Kaltim, telah mengoptimalkan gudangnya dengan teknologi yang modern. Hal tersebut merupakan upaya untuk mengamankan distribusi pupuk bersubsidi di Sulawesi.

        Salah satunya, gudang di Pergudangan Pattene 88. Gudang yang terletak di Kawasan Industri Kabupaten Maros tersebut berdiri di atas tanah seluas 30.000 m2 dengan luas bangunan mencapai 15.000 m2, terdiri dari gudang curah, gudang produksi, gudang penggantongan, dan gudang hasil produksi atau inbag.

        Direktur Utama PT Pupuk Kaltim Bakir Pasaman mengatakan, gudang di Pattene tersebut memiliki kapasitas daya tampung curah mencapai 100.000 ton dan kapasitas inbag (hasil produksi) sebesar 25.000 ton.?

        Baca Juga: Mau Masuk Musim Tanam, Pupuk Indonesia Siapkan Stok Pupuk Bersubsidi 1,47 Juta Ton

        Gudang berteknologi canggih ini merupakan gudang lini II, yang menjadi salah satu penghubung bukan hanya untuk wilayah Sulawesi, namun juga sebagai penghubung sebagian wilayah Indonesia bagian Timur lainnya.

        Gudang ini dilengkapi dengan enam unit bagging machine (MBS) yang memiliki kemampuan pengantongan per sif (8 jam) mencapai 500 ton per unitnya. Jumlah tenaga kerja per MBS sebanyak empat orang pekerja.

        "Dengan demikian, pengantongan pupuk bisa lebih cepat dan efisien. Sehingga kami bisa terus menjaga ketersediaan pupuk di tingkat-tingkat kios pengecer resmi atau biasa disebut lini IV," ujar Bakir (19/12/2019).

        Dari segi keamanan, gudang ini memiliki tingkat pengawasan yang ketat guna mencegah terjadinya kecurangan-kecurangan. Sebab, pengawasan penimbangan produk pupuk pada gudang ini dilengkapi dengan alat check weigher yang memiliki lampu indikator dan sistem interlock pada masing-masing mesin MBS.

        Selain itu, perhitungan jumlah produksi pun dilakukan hingga empat kali lewat tahapan pengisiaan, barcoding, check weigher, serta melalui lampu counter check yang berada di atas konveyor.

        Baca Juga: Kembangkan Pabrik Katalis, Pertamina Gandeng ITB dan Pupuk Kujang

        Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat menuturkan, sudah menjadi tugas dan komitmen Pupuk Indonesia Group untuk senantiasa menjaga ketersediaan, mutu, dan kualitas pupuk bersubsidi bagi para petani dengan mengutamakan prinsip enam tepat atau 6T, yakni tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu, dan tepat mutu.?

        "Untuk itu, kami pun menunjangnya dengan sarana dan prasarana yang berteknologi mutakhir mulai dari proses produksi, distribusi hingga monitoring," tutup Aas.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bambang Ismoyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: