Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Moms, Ahli Bilang Kalau Para Ibu Harus Punya Sikap 'Tengah-tengah' di Era Digital

        Moms, Ahli Bilang Kalau Para Ibu Harus Punya Sikap 'Tengah-tengah' di Era Digital Kredit Foto: Unsplash
        Warta Ekonomi, Purwokerto -

        Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Edi Santoso mengingatkan bahwa seorang ibu memiliki tantangan yang lebih berat pada era digital terutama dalam mengawasi penggunaan gawai oleh anak.

        "Pada era digital seperti sekarang ini interaksi anak-anak dengan gawai menjadi lebih kompleks, media baru seperti media sosial tak terelakkan kehadirannya, pemanfaatan media sosial makin sulit dikontrol oleh orang tua," katanya di Purwokerto, Jumat (20/12/2019).

        Koordinator Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Unsoed itu mengatakan, penggunaan gawai berbeda dengan televisi yang pada umumnya di tempatkan di ruang bersama dalam keluarga, sehingga relatif lebih terkontrol.

        Baca Juga: Sst.. Buat Para Ortu, Jangan Paksa Anak Anda Minta Maaf Karena...

        "Anak-anak mungkin menggunakan media sosial di kamarnya masing-masing, bayangkan jika dalam satu keluarga, hampir semua anggotanya pegang gawai dengan fasilitas internet di rumah, masing-masing sibuk dalam dunianya sendiri, di dunia maya," katanya.

        Ia menambahkan, sosok ibu yang sebelumnya sentral dalam keluarga dikhawatirkan kian memudar, tergantikan oleh pesona media baru seperti media sosial.

        "Ini yang harus diwaspadai, karena ibu tak akan pernah tergantikan oleh apapun, apalagi oleh perangkat teknologi, untuk itu peran ibu harus terus diperkuat, bahkan, peran ibu bisa menjadi solusi atas jeratan teknologi digital," katanya.

        Dia mencontohkan, ketika anak-anak berada pada usia emasnya, seorang ibu harus bijak dalam mengenalkan gawai.

        Baca Juga: Gawat! Gara-Gara Smartphone 80% Anak-Anak di Asia Alami. . .

        "Sikap permisif bisa menjadikan anak-anak mudah kecanduan gadget, akan tetapi sikap teramat konservatif juga bisa menjadikan anak tidak 'update' dengan lingkungan, sehingga perlu sikap di tengah-tengah," katanya.

        Dengan demikian, kata dia, seorang ibu butuh strategi yang tepat dalam menyikapi perkembangan teknologi digital.

        "Misalkan, pada usia SD hingga SMP, anak-anak harus lebih ketat untuk diawasi dalam menggunakan gawai. Kendati demikian saat anak berada pada usia SMA ke atas, ibu harus menempatkan diri sebagai teman. Misalnya, dengan cara berteman dengan anaknya di medsos agar bisa sekaligus menjadi jalan untuk memantau anak-anaknya," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: