Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Solusi Banjir Jakarta, Jokowi Maunya Begini, Anies Maunya Begitu?

        Solusi Banjir Jakarta, Jokowi Maunya Begini, Anies Maunya Begitu? Kredit Foto: Antara/Suwandy
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Jokowi memerintahkan kementerian dan pemerintah daerah untuk bekerja sama erat melanjutkan pembangunan infrastruktur yang dapat mencegah banjir di Ibu Kota DKI Jakarta.

        Baca Juga: Rawa-Rawa Dibeton Jadi Perumahan, Hasilnya Banjir Dong!

        "Presiden mengarahkan bahwa tetap lanjutkan. Jadi penanganan banjir di Jakarta ini di bagian hulu kita bangun dua bendungan, yakni Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi. Semua akan kita selesaikan pada 2020 ini," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dalam jumpa pers di Kantor Presiden Jakarta pada Jumat.

        Menurut dia, progres pembebasan lahan untuk bendungan itu sudah mencapai 95 persen, sehingga pembangunan fisik dapat dilakukan secepatnya.

        Selain pembangunan bendungan di kawasan hulu, pemerintah juga akan meneruskan sejumlah program pembangunan di kawasan hilir, salah satunya normalisasi Kali Ciliwung.

        "Ini ada Banjir Kanal Barat, Banjir Kanal Timur, kemudian normalisasi Sungai Ciliwung dan sudetan antara Kali Ciliwung ke Banjir Kanal Timur," jelas Basuki.

        Untuk program normalisasi, Kementerian PUPR menyiapkan rumah susun di kawasan Pasar Rumput bagi 800 kepala keluarga sebagai tempat tinggal sementara.

        Upaya normalisasi atau naturalisasi sungai juga akan segera dilakukan dengan melebarkan badan sungai.

        Meski berbeda istilah, antara Basuki dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, namun inti dari langkah itu sama, yakni melebarkan sungai agar bisa menampung air lebih banyak.

        Basuki menjelaskan program normalisasi atau naturalisasi sungai merupakan master plan pencegahan banjir DKI Jakarta.

        Menurut dia, Kementerian PUPR mengerjakan pembangunan infrastruktur, sementara Pemprov DKI Jakarta bertanggung jawab membebaskan lahan.

        "Ini kami tinggal laksanakan 'master plan' ini. Nggak ada yang baru. Ini kan master lan 1973, 1997, 2007. Ini sama Kali Ciliwung, ini Kanal Banjir Barat, Kanal Banjir Timur, sudetan Kali Ciliwung. Tinggal laksanakan ini," jelas Basuki.

        Untuk Kanal Banjir Timur, tambah Basuki, juga telah memberikan dampak positif mengurangi banjir di kawasan Jakarta bagian timur seperti Kelapa Gading.

        Guna semakin memperingan debit air di Kali Ciliwung, pemerintah pusat membangun sodetan Kali Ciliwung sepanjang 1,2 kilometer.

        Kendati demikian, pembangunan baru tercapai sepanjang 600 meter karena terkendala pembebasan lahan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: