Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Krisis Iran vs AS, Dampaknya Sampai ke Indonesia?

        Krisis Iran vs AS, Dampaknya Sampai ke Indonesia? Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan pemerintah telah mengantisipasi dampak perekonomian global akibat konflik Iran dengan Amerika Serikat (AS), terutama harga minyak dunia.

        Baca Juga: Iran Kongkalikong Sama Qatar, Mau Balas AS?

        "Memang seperti yang diminta oleh Presiden Joko Widodo, kita harus selalu antisipasi di mana perekonomian global merupakan sesuatu yang fluktuatif dan tidak bisa diprediksi," ujar Erick di Tangerang, Minggu.

        Erick mengatakan apa yang terjadi seperti terlihat sekarang mengenai Amerika, Iran dan Timur Tengah pasti akan juga berdampak kepada Indonesia, terutama di harga minyak.

        "Karena itu kita sudah antisipasi beberapa bulan yang lalu, salah satunya adalah bagaimana kita menerapkan biodiesel B30. Dengan adanya B30, ketergantungan terhadap impor minyak bisa lebih ditekan," katanya.

        Menurut Erick, pemerintah juga sudah mulai melakukan tender atau lelang bukan melalui trader atau perantara, melainkan tetapi langsung kepada perusahaan yang menghasilkan minyak, agar dapat memangkas margin-margin biaya yang tidak perlu.

        Upaya tersebut, lanjutnya, jangan dinilai sebagai upaya untuk memusuhi perantara karena selama harga yang ditawarkan wajar dan lebih terjangkau maka pemerintah bisa mengapresiasinya.

        "Memang yang namanya untuk menekan impor migas ini bukan suatu hal yang bersifat jangka pendek, tetapi jangka menengah dan panjangnya harus dilakukan secara bertahap," kata Erick.

        Salah satu cara yang sedang diupayakan adalah dengan membangun kilang pengolahan atau refinery dan juga bagaimana lifting sekarang sumur-sumur minyak Pertamina harus segera dikerjasamakan dengan banyak pihak, tidak bisa dikontrol sendiri oleh Pertamina, supaya ada kembali sumber baru minyak.

        Sebelumnya harga minyak melonjak pada setelah militer AS membunuh seorang komandan senior Iran, yang memicu kekhawatiran bahwa meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dapat mengganggu produksi energi di wilayah tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: