Berkabung, Puluhan Ribu Orang Datangi Pemakaman Soleimani sambil Teriakkan 'Mati Amerika'
Puluhan ribu rakyat Iran memadati jalan-jalan di Teheran pada Senin (6/1/2020) untuk menghadiri pemakaman komandan Pasukan Quds Qassem Soleimani yang terbunuh dalam serangan udara Amerika Serikat (AS) pekan lalu. Putri Soleimani mengatakan bahwa kematiannya ayahnya akan membawa "hari gelap" bagi AS.
Besarnya massa di Teheran yang menghadiri pemakaman yang ditayangkan di televisi itu serupa dengan massa yang berkumpul pada 1989 saat pemakaman pendiri Republik Islam Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini.
Orang-orang menangis sementara yang lain memegangi foto almarhum Soleimani. Pelayat mendorong peti matinya di atas kepala mereka dan meneriakkan seruan "kematian bagi Amerika". Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang memimpin salat dan pada satu saat juga terlihat menangis.
Baca Juga: Ayahnya Tewas di Tangan AS, Putri Jenderal Soleimani: Trump Gila, Ini Belum Berakhir!
Soleimani dipuji secara luas di Iran sebagai pahlawan nasional, bahkan oleh mereka yang bukan merupakan pendukung fanatik pemerintahan ulama Iran. Dia juga dianggap sebagai orang terkuat kedua di negara itu setelah Pemimpin Tertinggi Khamenei.
Iran telah berjanji untuk membalas pembunuhan Soleimani, sementara putrinya Zaenab melontarkan ancaman pada Presiden AS Donald Trump, mengatakan bahwa AS akan menghadapi hari-hari yang gelap menyusul kematian ayahnya.
?Trump gila, jangan berpikir semuanya akan selesai setelah ayah saya tewas,? katanya dalam pidato yang disiarkan televisi sebagaimana dilansir Reuters, Senin (6/1/2020).
Setelah pemakaman pada Senin, jenazah sang jenderal kemudian akan dibawa ke Qom, salah satu pusat Islam Syiah, untuk upacara menjelang pemakaman di kota kelahirannya di Kerman pada Selasa, 7 Januari 2020.
Pemakaman itu juga dihadiri oleh beberapa sekutu Iran di wilayah itu, termasuk Pemimpin Kelompok Hamas Palestina, Ismail Haniyeh yang mengatakan: "Saya menyatakan bahwa komandan martir Soleimani adalah martir Yerusalem."
Menyusul peringatan dari Iran, Trump mengatakan bahwa AS akan menanggapi jika terjadi pembalasan atas kematian Soleimani, "mungkin dengan cara yang tidak proporsional". Dia mengatakan AS siap untuk menyerang 52 situs Iran dan akan "menyerang sangat cepat dan sangat keras" jika Teheran menyerang warga Amerika atau aset AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: