Ini Tuntutan Demonstran buat Pemimpin Iran, Pilih Mundur Atau...
Aksi protes kedua meletus di sejumlah kota di Iran, Minggu (12/1/2020). Aksi protes ini terjadi setelah militer negara itu mengakui telah salah menembak jatuh sebuah pesawat penumpang Boeing 737 Ukraina dan menewaskan seluruh 176 penumpang.
"Mereka berbohong bahwa musuh kita adalah Amerika, musuh kita ada di sini," kata sekelompok pengunjuk rasa di luar sebuah universitas di Teheran, menurut klip video yang di-posting di Twitter, seperti dilaporkan Reuters.
Posting-an itu juga memperlihatkan aksi demonstrasi lain di luar universitas kedua dan sekelompok pengunjuk rasa berbaris ke Lapangan Azadi Teheran. Video-video itu juga memperlihatkan protes di kota-kota lain.
Baca Juga: Hah?? Iran Punya Lumba-Lumba Warisan Komunis, Bisa Serang Musuh dengan Ledakan!
Sejumlah warga Teheran mengatakan kepada Reuters, bahwa polisi disebar di Teheran pada akhir pekan, ketika kemarahan publik meningkat pasca pengakuan militer soal penembakan pesawat sipil Ukraina.
Satu hari sebelumnya, polisi anti huru hara menembakkan gas air mata ke arah ribuan demonstran di Teheran, di mana banyak yang meneriakkan "Kematian bagi diktator". Demonstran dilaporkan mengarahkan kemarahan mereka pada Pemimpin Tertinggi Republik Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Seruan untuk mundur juga digaungkan sejumlah media massa Iran. "Permintaan maaf dan mengundurkan diri," tulis harian moderat Iran, Etemad. Harian itu juga menulis, "permintaan masyarakat" untuk mundur bagi mereka yang bertanggung jawab atas kesalahan penanganan krisis pesawat.
Baca Juga: Jujur Soal Tembak Pesawat Ukraina, Iran Dapat Pujian Kanada Karena . . . .
Harian moderat lainnya, Jomhuri-ye Eslami, atau Republik Islam, menulis dalam tajuk rencana: "Mereka yang menunda penerbitan alasan di balik kecelakaan pesawat dan merusak kepercayaan orang terhadap tempat itu harus diberhentikan atau harus mundur."
Musuh-musuh pemerintah Iran saat ini juga menjadikan momen ini untuk melancarkan kecaman keras.
?Itu bukan kesalahan manusia. Ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan,? tulis putra Shah Iran yang dijatuhkan, Reza Pahlavi dalam akun Twitter-nya. "Khamenei dan rejimnya harus pergi," lanjut Pahlavi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: