Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Suku Bunga Perbankan Turun, Reksadana Bakal Berjaya

        Suku Bunga Perbankan Turun, Reksadana Bakal Berjaya Kredit Foto: Freepik/Indylooker
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR) menargetkan dana kelolaan (AUM) reksa dana akan tumbuh sekitar 20-25 persen di 2020 dibanding perolehan di 2019. Pasalnya, hingga akhir Desember 2019, dana kelolaan AMOR di perkirakan berada diatas Rp30 triliun.?

        Direktur AMOR, Arief Cahyadi Wana,?perusahaan akan?berfokus pada pengembangan infrastruktur teknologi informasi (IT). "Kami akan membangun digital platform untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas, karena kita mengetahui banyak masyarakat Indonesia kelas menengah ke bawah yang tidak terjangkau oleh perbankan," tuturnya, di Jakarta, Selasa (14/1/2020).?

        Baca Juga: Jadi Penasehat Investasi, Ashmore Jualan Saham Juga di Pasar Modal

        Ia mengungkapkan bila, rencana pengembangan infrastruktur IT akan memanfaatkam dana hasil penawaran umum perdana saham. Perlu diketahui, AMOR meraup dana segar dari pasar modal setelah melakukan IPO dengan melepas saham sebanyak 111,11 juta lembar dengan harga penawaran Rp1.900 per saham.

        "Alasan kami masuk ke Bursa (IPO), kami juga ingin membangun produk-produk yang kredibel. Salah satu penggunaan dana IPO juga untuk mendanai produk reksadana-reksadana yang akan kami keluarkan ke depan," ucapnya.?

        Baca Juga: Pasar Modal Banjir Dana Segar, Nih Top 3 Saham Paling Cetar!

        Perusahaan menilai, tren penurunan suku bunga perbankan telah memicu optimisme di industri pengelolaan reksa dana, terlebih lagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2020 akan mampu bertahan di atas 5 persen.

        "Kami pikir capital market sedang optimistis, dikarenakan suku bunga di mana-mana sudah turun. Risiko pertumbuhan ekonomi yang melambat juga mulai berkurang. Indonesia pertumbuhannya 5 persen masih lebih baik dibanding negara lain," pungkas Arief.

        Ia menilai jika sejumlah indikator ekonomi makro Indonesia dan peran pemerintah yang terus mendorong peningkatan investasi juga akan mendukung perbaikan pasar modal. "Menurut saya market akan membaik, inflasi yang under control, sehingga ini menjadi katalis yang cukup baik," pungkasnya.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: