Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Google Bakal Hapus Web Cookie dari Chrome, Nasib Iklan Online?

        Google Bakal Hapus Web Cookie dari Chrome, Nasib Iklan Online? Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Google dalam waktu dua tahun berencana untuk memblokir cara umum bisnis melacak pengguna di browser Chrome-nya untuk mendukung peningkatan tuntutan privasi dari pengguna.

        Rencana Google adalah untuk membatasi perusahaan menggunakan perangkat lunak periklanan dan organisasi lain untuk menghubungkan cookie browser mereka ke situs web yang tidak mereka operasikan, kata perusahaan dalam posting-an blog pada Selasa dilansir dari Reuters (15/1/2020).

        Apple membuat langkah serupa pada 2017 di browser Safari-nya, tetapi pangsa pasar global Chrome lebih dari tiga kali lebih besar yaitu sekitar 64%, menurut perusahaan analis Statcounter.

        Baca Juga: Mbah Google Beli Startup Lagi, Kali Ini Nilai Akuisisinya . . .

        Meskipun tujuan Google dalam dua tahun ke depan adalah hal baru, pengumuman Google telah diharapkan dalam industri selama berbulan-bulan. Analis keuangan mengharapkan efek minimal pada bisnis iklan Google sendiri karena Google mengumpulkan data pada pengguna dengan banyak cara lain.

        Selama hampir tiga dekade, cookie telah digunakan oleh perusahaan yang relatif tidak dikenal di hampir setiap situs web yang memicu iklan di internet.

        Cookie adalah alat di dalam browser yang memungkinkan operator situs web untuk menyimpan data tentang pengguna, sehingga misalnya, mereka dapat membuat pengguna tertentu tetap masuk ke situs web selama beberapa hari.

        Tetapi cookies juga telah memberikan vendor perangkat lunak yang tidak jelas, yang teknologinya digunakan oleh operator situs web, sebuah celah ke halaman web yang dikunjungi pengguna.??

        Saat dibagikan dengan pengiklan, data memungkinkan prediksi tentang iklan mana yang relevan bagi individu tersebut.

        Pengguna dan regulator telah mempertanyakan bagaimana bisnis dengan akses ke penyimpanan data penelusuran dan membaginya sejak munculnya cookie. Tetapi selama tiga tahun terakhir, pelanggaran data dan undang-undang privasi baru di California dan Eropa telah mendorong perubahan besar pada bisnis internet.

        Baca Juga: Sudah Rela Lepas Aplikasi Google, Huawei Mau Kembangkan Layanan Ini

        Google mengatakan pembatasan barunya tidak akan berlaku sampai alternatif yang Google anggap lebih menjaga privasi dapat dipertahankan. Setiap transisi besar dalam teknologi web memerlukan investasi yang signifikan oleh operator situs web, dan masih belum jelas apakah data yang lebih terbatas pada pengguna akan menekan harga iklan online.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: