Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Habis Kritik Jokowi, Eh NasDem Puji-Puji Anies

        Habis Kritik Jokowi, Eh NasDem Puji-Puji Anies Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD DKI Wibi Andrino ikut merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menerapkan Master Plan 1973 terkait banjir yang terjadi di Jakarta.?

        Ia pun menanggapi Jokowi secara kritis, dan memuji Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menangani dampak banjir tahun baru 2020.

        "Pak Jokowi kan juga mantan Gubernur DKI, dalam pemerintahan dia sendiri dia juga belum berhasil untuk menanggulangi banjir," katanya kepada wartawan, Rabu (22/1/2020).

        Baca Juga: Atasi Banjir, Jokowi Merujuk Master Plan 1973, PDIP: Pak Anies, Harus Berani Gusur Warga, Namun..

        Baca Juga: Nama Jokowi dan Kaesang Dicatut untuk Aksi Penipuan

        Lanjutnya, ia pun menilai problem banjir di Jakarta memang tidak mudah diatasi. Sebab, Jakarta berada pada kawasan yang cekung, bahkan permukaan tanahnya bahkan mengalami penurunan.

        "Soal penanganan, kita harus angkat topi kepada Anies kemarin. Dia adalah Gubernur tercepat dalam penanganan banjir. Kita objektif. Titik pengungsian juga paling sedikit di daerah terdampak. Banjir di Jakarta empat hari selesai, titik terakhir adalah Semanan. Kami langsung investigasi khusus," jelasnya.

        Lebih lanjut, ia pun memaklumi banjir yanng terjadi awal tahun 2020 lantaran curah hujan yang tertinggi dalam 1,5 abad terakhir.?

        "Khusus Fraksi NasDem, kita sudah mengundang Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) untuk mencari tahu bagaimana solusi terbaik mengatasi banjir Jakarta. Ada ide nasional baru, melibatkan 14 perguruan tinggi nasional," tuturnya.

        Kemudian, ia mengemukakan ide baru yang dia maksud. Solusi dari banjir Jakarta adalah membangun tanggul pada jarak 16 km dari daratan Jakarta. Ini lain dari Giant Sea Wall atau NCICD yang sudah direncanakan.

        "Ini jaraknya lebih jauh ketimbang NCICD namun biayanya lebih murah. Yang ini hanya Rp 150 triliun," katanya.

        Menurutnya, tanggul itu juga bisa menjadi pembangkit listrik serta sumber air bersih bagi warga Jakarta. "Masalah banjir ini harus ada extraordinary idea, di luar pikiran-pikiran lampau," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: