PT Taspen (Persero) sepanjang tahun 2019 sukses mencatatkan kinerja positif. Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp388,24 miliar. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka tersebut tumbuh 42,97% atau melonjak Rp116,69 miliar dengan laba yang dicatatkan pada tahun 2018 sebesar Rp271,55 miliar.
Direktur Utama Taspen, A.N.S. Kosasih, menjelaskan bahwa pertumbuhan laba yang cukup baik tersebut dikontribusikan oleh kenaikan pendapatan premi sebesar Rp977 miliar serta kenaikan pendapatan investasi sebesar Rp1,46 triliun, atau masing-masing naik sebesar 12,08% dan 19,08% dibandingkan tahun 2018.?
Baca Juga: Proaktif, Taspen Serahkan Manfaat THT dan Pensiun Mantan Ketua BPK
Lonjakan laba Perseroan yang mencapai hampir 43% tersebut menunjukkan efisiensi biaya yang sangat baik diterapkan Taspen, yang jauh lebih rendah dibandingkan expense ratio industri asuransi di Indonesia.
Dirinya kembali melanjutkan, lonjakan kinerja tersebut merupakan buah dari implementasi strategi dan kebijakan Taspen dalam melakukan investasi secara prudent, berhati-hati, dan aman dengan memperhitungkan secara saksama tingkat risiko yang diterima, kondisi pasar, likuiditas, imbal hasil yang optimal, serta pencadangan yang konservatif untuk menjamin kesejahteraan peserta.
"Di tengah kondisi pasar yang sangat volatile, kami selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dan memprioritaskan keamanan investasi untuk mencapai manfaat yang optimal bagi para peserta. Hal tersebut menyebabkan kami berhasil mencatatkan kinerja yang positif sepanjang tahun 2019," ujar Kosasih di Menara Taspen, Jakarta, Senin (27/1/2020).
Tahun 2019, Taspen membukukan total revenue sebesar Rp19,28 triliun atau melonjak sebesar Rp2,75 triliun dibandingkan tahun 2018 yang mencatat pendapatan total Rp16,53 triliun (tumbuh 16,63% year on year).
Kinerja positif Taspen juga terlihat pada pertumbuhan aset yang naik secara signifikan sebesar Rp31,38 triliun. Pada tahun 2019 Taspen membukukan nilai aset sebesar Rp263,25 triliun atau naik sebesar Rp31,38 triliun. Sementara dari sisi ekuitas terjadi pertumbuhan sebesar Rp1,7 triliun sepanjang tahun 2019. Taspen membukukan ekuitas sebesar Rp11,4 triliun di tahun 2019 atau meningkat 17,52% (year on year) dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp9,7 triliun.
Total Liabilitas pada tahun 2019 tercatat Rp251,84 triliun, yang sebagian besar terdiri atas Dana Akumulasi Iuran Pensiun PNS Rp151,40 triliun serta Liabilitas kepada Peserta dan Cadangan Teknis sebesar Rp99,48 triliun.
Di tahun 2018 angka Liabilitas kepada Peserta dan Cadangan Teknis yang dicatat Taspen sebesar Rp93,96 triliun. Hal itu berarti dengan lonjakan pendapatan yang ada, Taspen mencatatkan kenaikan Liabilitas kepada Peserta dan Cadangan Teknis sebesar Rp5,52 triliun atau ekuivalen dengan kenaikan sebesar 5,9%.
"Kenaikan laba yang signifikan ini juga mencerminkan kemampuan Taspen untuk beroperasi secara efisien dan efektif," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: