Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ekonomi Tersungkur di 2019, BI Masih Pede 2020 Moncer

        Ekonomi Tersungkur di 2019, BI Masih Pede 2020 Moncer Kredit Foto: Fajar Sulaiman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bank Indonesia (BI) masih meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal tumbuh lebih baik dari tahun lalu, kendati pada 2019 ekonomi Indonesia mengalami penurunan.

        Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2019 hanya tumbuh 5,02%, jauh menurun di bawah pencapaian 2018 sebesar 5,17%. Sementara pada kuartal IV 2019, ekonomi juga cuma tumbuh 4,97%, terkontraksi 1,74% dibandingkan kuartal III 2019.

        "Kalau lihat angka 5,02%, pertumbuhan ekonomi kita memang menurun dibandingkan 2018 yang 5,17%. Beberapa faktor memang memengaruhi perlambatan. Kalau kita lihat faktor yang mendorong masih tetap konsumsi yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi," kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo di Jakarta, Jumat (7/2/2020).

        Baca Juga: Waduh, Waduh, Indef Ramal Ekonomi Tahun Ini Mentok 4,8 Persen

        Namun sayangnya, konsumsi rumah tangga yang jadi penopang ekonomi tak bisa berbuat banyak. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi RI jauh dari target pemerintah yang sebesar 5,3%. Sepanjang 2019, konsumsi rumah tangga tercatat stagnan, yakni hanya tumbuh 5,04%, tak berbeda jauh dibandingkan 2018 sebesar 5,05%.

        Bahkan bila dibedah lebih dalam, konsumsi rumah tangga pada kuartal IV yang biasanya menjadi andalan malah tersungkur, yakni hanya sebesar 4,97%, jauh lebih lambat ketimbang pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal IV 2018 yang masih tembus 5 persen, tepatnya 5,08 persen

        "Untuk konsumsi rumah tangga pertumbuhannya memang relatif hampir sama di kisaran 5,04%, dibandingkan tahun lalu 5,05%," ucapnya.

        Selain konsumsi, investasi khususnya investasi bangunan juga tak bisa diandalkan. Lantaran pada 2019 hanya tumbuh 9,1%, menurun dibandingkan 2018 yang tumbuh sebesar 10,6%.

        "Karena ini sangat terkait proyek strategis pemerintah. Jadi, domestic demand menjadi faktor pertumbuhan di 2019," paparnya.

        Baca Juga: Ngeri-ngeri Sedap, Gegara Corona Rp11 Triliun Dana Asing Cabut dalam Sepekan

        Kendati demikian, ke depan pemerintah bersama BI terus berupaya untuk mendorong sektor riil, sehingga diharapkan investasi akan tumbuh.

        "Prospek global yang kita lihat kemungkinan di semester II 2020 akan jauh lebih baik dan ini mndorong ekspor kita. Dengan demikian BI masih cukup optimis untuk ekonomi 2020 dikisaran 5,1% sampai 5,5% mengarah ke angka middle di 5,3%," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: