Sabtu 8 Februari 2020, ada ratusan tatung atau orang yang dirasuki roh dewa atau leluhur meramaikan Festival Cap Go Meh 2020 di Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
Tatung sendiri dalam bahasa Hakka adalah orang yang dirasuki roh dewa atau leluhur. Dimana raga atau tubuh orang tersebut dijadikan alat komunikasi atau perantara antara roh leluhur atau dewa tersebut.
Dari semua tatung, ada hal yang unik. Ada satu keluarga yang turun ke jalan menjadi tatung untuk meramaikan perayaan 15 hari setelah Imlek ini.
Baca Juga: Perayaan Imlek Nasional 2020, Perayaan Budaya Milik Seluruh Komponen Bangsa
Nama kelompok tatung ini, disebut Cetya Tho Fab. Kelompok ini diwariskan oleh Chi Sun Kong, seorang tatung. Chi memiliki tujuh orang anak yang mewarisi tradisi tatungnya saat ini. Tujuh pewarisnya adalah Akhim, Su Cin, Monica, Su Sian, Susan, Hero dan termuda Kevin.
Empat tatung perempuan dan empat tatung lelaki ini merupakan satu keluarga yang atraksi pada Festival Cap Go Meh 2020 di Kota Singkawang.
Su Sian mengatakan, keluarganya sudah melakukan ritual di kediamannya Kelenteng Tho Fab Kiung, Jalan P Belitung, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, sebelum turun ke pusat kegiatan.
Perempuan anak keenam ini mengaku telah siap untuk melakukan berbagai atraksi bersama keluarganya. Karena semua ritual sudah dilakukan. Mulai dari ritual cuci jalan, menjalani puasa atau pantang memakan daging. Hanya sayuran saja yang boleh dimakan.
Kemudian, segala perlengkapan dan air suci menjadi hal wajib sudah disiapkan. Ia berharap kegiatan akan berlangsung aman dan meminta pengunjung menonton dengan tertib. "Semoga semua lancar dan diberkati," harapnya, saat ditemui sebelum kerasukan roh dewa dan leluhur, kemarin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: